blank
Inilah tebu rakyat milik petani Blora diawali proses timbangan bersiap masuk ke unit penggilingan (mill) PG PT GMM untuk digiling. Foto : Wahono

BLORA –  Sejak memulai giling pada 1 Mei 2019 atau sekitar 1,5 bulan, Pabrik Gula (PG) Milik PT GMM Bulog di Blora, berhasil menggiling (memproduksi) 100.000 ton lebih tebu rakyat.

Jumlah persisnya 101.750 ton tebu setara 12.500 truk lebih tebu masuk ke PG milik PT GMM Bulog yang berlokasi di eks kompleks Cadika Pancasona Bentolo, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora.

“Sampai hari ini, sudah giling 101.750 ton tebu (8.000 ton gula),  lancar tidak ada kendala mesin,” jelas General Manager (GM) PG PT GMM, Bambang Subekti, Minggu (16/6).

Ditambahkan, fasilitas PG memiliki kemampuan giling sampai 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, namun saat ini direalisasi untuk giling sekitar 4.000 hingga 4.300 ton tebu perharinya.

Terhadap hasil dan kelancaran giling itu, manajemen PT GMM memberi apresasi positif pada petani di Blora, dan daerah sekitarnya yang kini sudah semakin familier dengan program tebu fotlot (tebu bersih).

Jaga Kualitas

Bahkan sejak aktif giling pada 1 Mei  2019, PG juga sudah melakukan cleaning (pembersihan) prasarana dan mesin giling, tujuannya untuk menjaga agar kualitas gula terjaga putih dan bersih.

blank
Bangunan unit giling pabrik gula (PG) PT GMM di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora. Foto : Wahono/

Cleaning diperlukan, untuk menjaga kualitas gula PT GMM tetap putih dan bersih,” tambah Bambang Subekti.

Ditambahkan, dengan melihat proses giling yang lancar, pihaknya optimis target giling 630.000-an ton tebu atau sekitar 40.000 ton gula putih kristal (GPK) tahun ini bakal terealisasi.

Agar target produksi terwujud, pihak PG tidak hanya menerima tebu milik petani Blora, namun tebu rakyat dari daerah lain seperti Grobogan, Rembang, Ngawi, Madiun, Pati juga diterima.

Diberitakan sebelumnya, musim giling 2019 PG milik PT Gendhis Multi Manis (PT GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, optimis mampu merealisasi target giling 630.000 ton tebu rakyat.

Untuk merealisasi target tersebut, selain diperlukan kerja keras jajaran PG PT GMM, dan menerapan tehnologi baru, juga meningkatkan rendemen tebu yang baik dengan kisaran angka sembilan persen plus.

Menurut Bekti, panggilan Bambang Subekti, manajemen PT GMM terus memotivasi karyawan dan petani, dengan mengusung slogan “tiada hari tanpa perbaikan” (GMM Improvement Everyday).

Sebelum aktif giling 1 Mei, pada Kamis (25/04/2019) manajemen PT GMM menggelar prosesi Selamatan (buka) Giling 2019 di kompleks PG milik Bulog tersebut.

Dalam prosesi selamatan giling, selain dihadiri Dirut Perum Bulog Budi Waseso, diisi berbagai acara seperti GMM Award  2019, parade pengantin tebu, sarasehan tebu, pentas budaya tradisional, dan doa bersama petani serta masyarakat.

Suarabaru.id/Wahono