blank
MENYEDOT : Pentas seni dengan beragam atraksi unik nan menarik menyedot perhatian anak-anak khususnya dari kalangan prasejahtera yang terpusat di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/6). Foto : Erna

UNGARAN – Pusat Perlindungan Anak (PPA) Wilayah Klaster Semarang tak hentinya menggencarkan isu perlindungan anak, khususnya bagi anak-anak prasejahtera.

Bersama Yayasan Bantuan Kasi Indonesian, kembali PPA membuat sebuah wadah berkreasi dan bereksplorasi bagi anak-anak prasejahtera dengan mengusung kegiatan Pentas Seni Cluster Semarang City, di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/6).

Kegiatan diikuti lebih dari 1000 anak-anak prasejahtera itu, melibatkan wilayah Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, serta beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.
blank

Marcel, Partnership Fasilitator Wilayah Semarang saat dimintai tanggapannya menjelaskan, kegiatan Pentas Seni Cluster Semarang City ini sebuah program anak-anak prasejahtera dengan arahan pengembangan di berbagai bidang.

“Jadi, kehadiran anak-anak di kegiatan Pentas Seni Cluster Semarang City ini sebagai wadah mereka menampilkan serta mengeksplorasi bakat serta talenta yang dimiliki,” kata Marcel, ditengah lokasi kegiatan Sabtu (15/6) siang.

Adanya kegiatan positif dijaring PPA serta Yayasan Bantuan Kasi Indonesia, membuat anak-anak khususnya dari kalangan prasejahtera memiliki masa depan lebih baik.

“Tidak hanya bidang pendidikan, tapi kami juga menyampaikan wadah mereka bisa mengekplorasi dibidang fisik, bidang spiritual serta emosional. Sehingga, setiap harinya setidaknya dalam satu minggu bisa tiga kali anak-anak prasejahtera bisa beraktivitas di program yang dimiliki PPA dengan melakukan pengembangan diri,” paparnya.

Setidaknya, lanjut dia, ada empat bidang yang bisa dipelajari anak-anak. Sehingga, anak-anak ini bisa mengembangkan talenta serta minatnya.

Dengan pentas seni, diantaranya dibidang endikraf dan bidang lainnya pada intinya di ajarkan untuk bisa berwiraswasta.
“Dan dengan ekspo ini, bisa menampilkan hasil usaha sendiri,” tandasnya.

Ia mengungkapkan, PPA Klaster Semarang sendiri sedikitnya terdapat 14 gereja terlibat. Dimana, didalamnya terdapat sekitar 2900 anak yang dilayani.

Ditambahkan Dwiyanto Koordinator PPA di Semarang, impeck kegiatan Pentas Seni Cluster Semarang City ini bahwa kampanye serta memunculkan isu perlindungan anak akan terus menjadi agenda penting.

“Setiap kesempatan selalu diberi wadah untuk bisa berplorasi dan bersama mitra kerja Yayasan Bantuan Kasi Indonesian diharapkan, ribuan anak-anak di bawa binaan PPA dapat menerima program yang ada di luar aktivitas.
Kami kadang juga merekrut anak usia 3 tahun, dan diberi program saja dengan isu Perlindungan Anak tentunya,” papar Dwiyanto.

Dalam proyek ini, diharapkan pula Pemerintah daerah dan pusat bisa berperan aktif terutama dalam hal pelayanan dan perlindungan kepada anak-anak.

“Karena anak-anak merupakan peluang Indonesia lebih baik. Jadi secara tidak langsung, kalau kita intens terhadap pelayanan kepada anak-anak maka kita telah menyiapkan sebuah generasi yang kuat,” pungkasnnya.

Dari pantauan, ribuan anak-anak hingga usia sekolah dasar berkelompok mengikuti sejumlah kegiatan diadakan panitia.

Tak hanya pentas seni yang terlihat mendapatkan perhatian massa dari kalangan anak-anak, tapi juga sejumlah permainan tradisional serta stand unik nan menarik turut menjadi pusat perhatian.

Suarabaru.id/Erna