blank
Gelombang tinggi terlihat dari bawah Mercusuar Pantai Menganti, Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen, kemarin.(Foto:Suarabaru.id/ist)

 

KEBUMEN –  Gelombang setinggi lebih empat meter saat ini melanda pantai selatan Jawa mulai dari Cilacap-Kebumen-Purworejo hingga DIY.  Para nelayan dan wisatawan pun diimbau waspada dan menyingkir dari pantai dulu.

Di kawasan pantai selatan Kebumen yang saat ini masih ramai dikunjungi wisatawan atau pelancong, ombak tinggi terus melanda sejak dua hari lalu.

Bahkan puluhan kios dan warung semi permanen di Pantai Ambal rusak. Demikian pula di Pantai Setrojenar Kecamatan Buluspesantren ada sekitar 65 kios dan warung diterjang ombak.

Hal serupa terjadi di Pantai Suwuk yang merupakan pantai paling ramai dikunjungi pelancong sejak Lebaran lalu.

Air pasang setinggi 30 cm melanda 20 kios pedagang. Para pedagang dan  pengunjung pantai pun menyingkir ke tepian pantai.

Pihak Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen dan Tim SAR terus melakukan antisipasi dan mengimbau pengujung serta nelayan tetap waspada dengan gelombang tinggi.

Ketua  Tim SAR Nelayan Lawet Perkasa Kebumen  Bedjo di Pantai Karangduwur Kecamatan Ayah yang dihubungi kemarin siang mengakui, sejak tiga hari terakhir para nelayan sudah diminta berhenti melaut.

Pihaknya juga meminta para pengelola objek wisata di sepanjang panti selatan memperingatkan pengunjung agar berhat-hati.

Dia juga meminta para pengelola tempat wisata menyiapkan Tim SAR dan tenaga sukarelawan untuk berjaga-jaga dan mencegah pengunjung mandi atau berenang di laut.

Hal lain yang harus diwaspadai pengunjung dan wisatawan yakni adanya serangan ubur-ubur. Sebab di Pantai Petanahan dilaporkan sudah ada pengunjung pada Senin sore lalu disengat ubur-ubur.

“Ombak tinggi ini sesuai informasi BMKG masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Nelayan sudah kami instruksikan berhenti melaut, baik nelayan di TPI Karangduwur, TPI Pedalen, TPI Pasir, TPI Argopeni maupun TPI Logending. Semuanya di Kecamatan Ayah,”tandas Bedjo.

Menurut Roosdiana Intan Ashari dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap kemarin, tinggi gelombang 4-6 meter itu masih akan berpeluang terjadi Selasa (11/6) hari ini sampai 14 Juni mendatang. Tinggi gelombang 4-6 meter diperkirakan melanda perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, DIY dan di Samudera Hindia.

Roosdiana juga mengingatkan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Baik bagi perahu nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Ferry maupun Kapal Kargo atau Kapal Pesiar.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Jawa dan di area sekitar yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap berhati-hati dan waspada.

Suarabaru.id/Komper Wardopo