blank
Para pegawai di jajaran Pemkab Wonogiri, termasuk para GTT, berebut jabat tangan dengan Bupati Joko Sutopo bersama para petinggi birokrat lainnya. Ini berlangsung saat acara halalbihalal Idul Fitri 1440 H.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri, akan memberikan seragam sekolah gratis kepada para siswa baru. Bersama itu, juga akan menaikkan honor bagi para Guru Tidak Tetap (GTT) serta para Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wonogiri.

Kepala Dikbud Kabupaten Wonogiri, Siswanto, menyatakan, serangkaian rencana di atas akan direalisasikan tahun depan. Yakni dengan lebih dulu menganggarkan alokasi dananya pada RABPD Tahun 2020. Kebijakan ini, menyusul telah diberlakukannya pelayanan gratis pendidikan dasar untuk jenjang SD-SMP di Kabupaten Wonogiri.

Untuk pemberian seragam gratis kepada para siswa baru di seluruh SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri, dialokasikan dana sebesar Rp 10 miliar. Alokasi anggaran ini, dimasukkan ke dalam pendanaan program sekolah gratis. ”Sehingga para orang tua tidak lagi mikir mengenai seragam sekolah anak-anaknya. Agar tidak ada lagi alasan untuk tidak menyekolahkan putra-putrinya,” jelas Siswanto. Jumlah murid baru untuk jenjang pendidikan SD dan SMP yang akan diberi seragam baru, jumlahnya 26 ribu anak. Masing-masing 13 ribu untuk SD dan 13 ribu untuk SMP.

Kemudian untuk menaikkan honor para GTT dan PTT, dialokasikan anggaran pada APBD Tahun 2020 sebanyak Rp 42 miliar. Jumlah ini, terhitung dua kali lipat dibandingkan dengan anggaran honor GTT dan PTT pada tahun sebelumnya. Kabupaten Wonogiri, memiliki sebanyak 2.299 orang GTT dan 1.169 orang PTT. Perinciannya, untuk GTT yang mengajar di SD sebanyak 2.299 orang, dan yang mengajar di SMP sebanyak 439 orang. Kemudian untuk PTT yang bertugas di SD sebanyak 855 orang dan yang bekerja di SMP sebanyak 314 orang.

Sejak duet kepemimpinan Bupati Wonogiri Joko Sutopo-Wakil Bupati Edy Santosa, para GTT dan PTT diberikan honor yang dananya bersumber dari APBD Wonogiri. Untuk masing-masing GTT diberikan honor Rp 500 ribu per bulan, dan PTT sebesar Rp 350 ribu per bulan per orang. Sebelumnya, mereka hanya sebatas menjalani Wiyata Bakti (WB) tanpa honor, atau kalaupun mendapatkan hanya sekitar Rp 150 ribu per orang per bulan, yang sumber dananya diambilkan dari uang iuran para orang tua melalui komite sekolah.

Sejak Bupati memberlakukan pelayanan pendidikan gratis, kini tidak ada lagi iuran orang tua yang dikoordinir oleh komite sekolah. Pelayanan pendidikan gratis jenjang pendidikan dasar, dapat berlangsung dengan mendapatkan dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang masing-masing untuk murid SD sebesar Rp 450 ribu dan SMP sebesar Rp 750 ribu. Jumlah penerima PIP untuk jenjang pendidikan SD sebanyak 32 ribu anak, dan untuk SMP sebanyak 18 ribu anak.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo, menyatakan, meskipun sekolah telah digratiskan, ternyata seragam sekolah masih membebani para orang tua murid. ”Ditemukan alasan karena seragam sekolah, ada anak yang tidak disekolahkan,” jelas Bupati Joko Sutopo. Berkaitan ini, maka kepada para murid baru di semua SD dan SMP, akan diberikan seragam sekolah gratis dari Pemkab Wonogiri. Bersamaan itu, untuk alokasi anggaran beasiswa anak pintar yang meneruskan ke jenjang Perguruan Tinggi (PT), juga ditambah Rp 2 miliar sehingga menjadi Rp 4,5 miliar.(suarabaru.id/bp)