blank
Dinilai berbahaya, mobil bak terbuka yang digunakan mengangkut penumpang (orang) dihentikan. Pengemudinya diberi peringatan keras oleh anggota Satlantas Polres Blora. (Foto : Wahono)

BLORA –  Pelaksanaan Operasi Ketupat Candi (OKC) 2019, tidak hanya fokus pengamanan arus balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah, namun fokus juga di jalur Syawalan (bada kupat) Blora-Rembang.

Untuk antisipasi tindak kejahatan, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Polres menempatkan 150 anggotanya di berbagai titik sepanjang jalur Syawalan.

“Diterjunkan 150 personel untuk pengamanan jalur syawalan agar aman, lancar, dan kondunsif,” jelas Kapolres Blora AKBP Antonmius Anang melalui Kasat Lantas AKP Edy Sutrisno, Jumat (7/6).

Selain personel dari Kepolisian, lanjutnya, juga didukung sejumlah personel dari TNI Kodim dan institusi terkait, termasuk petugas Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Menurut Edy, pengamanan jalur syawalan ini sebagai langkah antisipasi mencegah terjadi tindak kriminal, dan kasus kecelakaan lalu lintas, khususnya di jalur Blora-Rembang.

Selain menerapkan pengamanan di penggal-penggal (sejumlah lokasi), beberapa titik diterapkan pagar betis anggota, dan kendaraan bak terbuka dilarang untuk mengangkut penumpang.

“Jika melanggar, bakal dikenai sanksi,” tandas Kasat Lantas Polres Blora.

Tikungan ”Ciluba”

Terpisah, Kabagops Kompol Zuwono menambahkan, di jalur syawalan didirikan pos pelayanan (Posyan), dijaga sejumlah anggota Polres, baik berseragam Polri maupun pakaian sipil dengan peralatan pendukungnya.

Posyan di jalur syawalan, tambahnya, didirikan di Tambaksari, tikungan ‘’ciluba’’ Ngampel, dan perbatasan Blora-Rembang dengan kendali dari pos pengamanan (Pospam) Lebaran yang berdiri di beberapa lokasi.

“Konsentrasi kami tidak hanya di jalur-jalur mudik, jalur syawalan juga dalam pengamanan penuh,” tambah mantan Kapolsek Randublatung dan Ngawen itu.

Kasat Lantas AKP Edy Sutrisno menambahkan, konsentrasi mengamankan jalur syawalan pada Jumat-Sabtu-Minggu (7-8-9/6), karena masyarakat banyak yang merayakan syawalan ke Pantai Rembang.

Meski demikian, jalur tengah Cepu-Blora-Semarang dan lingkar luar lewat Randublatung, tetap jadi prioritas pengamanan arus balik Lebaran karena cukup padat.

Dikatakan, lalu lintas jalur syawalan Blora-Rembang meningkat padat pada Sabtu-Minggu, terutama sepeda motor dan mobil pribadi, karena jumlah angkutan umum di jalur itu sangat terbatas.

Suarabaru.id/Wahono