blank
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Wonosobo Bagyo Sarastono (jaket biru) ketika mendengarkan masukan dari wartawan saat acara "Buka Bersama dan Ramah Tamah dengan Insan Pers" di Rumah Makan Sate Pak Yani Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Ist

WONOSOBO-Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Wonosobo Bagyo Sarastono menjamin jalur wisata di Wonosobo selama lebaran siap dilewati. Selama libur Idul Fitri jalur wisata selalu dipadati pengunjung.

Petugas dari Disperkimhub dan Satlantas Polres setempat siap siaga di jalur wisata untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Para wisatawan dihimbau untuk berhati-hati ketika melewati jalur yang rawan terjadi kemacetan.

Di Wonosobo ada beberapa tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan saat libur lebaran, seperti kawasan Dataran Tinggi Dieng, Telaga Menjer, Bukit Seroja, Waduk Wadaslintang dan Taman Wisata Perkebunan Tambi di Sapuran dan Tambi Kejajar”, katanya.

Bagyo Sarastono mengatakan hal itu kepada wartawan ketika melakukan “Buka Bersama dan Ramah Tamah dengan Insan Pers” di Rumah Makan Sate Pak Yani, Jumat (31/5) petang. Acara tersebut diikuti sejumlah wartawan dari media cetak, online dan elektronik.

Selain menyiapkan personel pengatur lalu-lintas dari Disperkimhub dan Satlantas Polres Wonosobo, imbuh Bagyo, pihaknya juga memastikan rambu-rambu lalu lintas maupun petunjuk jalan di semua jalur wisata dalam keadaan baik.

“Petunjuk jalan menuju tempat wisata bisa menjadi pemandu wisata bagi pengunjung yang akan berlibur lebaran ke tempat wisata yang ada di Wonosobo. Wisatawan juga bisa memanfaatkan sarana tehnologi GBS yang ada di android”, katanya.

Guna mengindari jalur kemacetan, pengguna jalan juga disarankan untuk memilih jalur alternatif. Di hari Idul Fitri jalur alternatif tersebut kini sudah dalam kondisi baik, aman, lancar dan siap dilewati oleh pemudik maupun wisatawan.

“Jalur alternatif yang bisa dilewati pemudik dari arah Banjarnegara maupun Temanggung, yakni jalur Kertek-Semayu-Selomerto. Meski jalur relatif sempit namun cukup lancar karena jalur ini berada di pinggiran kota dan jarang terjadi kemacetan”, ucapnya.

Sedang bagi wisatawan yang akan menuju Dieng, sebut Bagyo, dari arah Temanggung bisa melewati jalur lingkar Utara yakni Madukoro-Keseneng-Andongsili. Dari arah Banjarnegara bisa melalui jalan lingkar Selatan Kalierang-Wilayu- Wonolelo.

Sedang wisatawan yang berasal dari jalur pantura Pekalongan dan Batang, tambahnya, bisa melewati jalur baru melalui Bandar-Bawang-Batur hingga menuju ke Dieng atau melewati jalur Kalibening-Wanayasa-Pejawaran tembus Batur Dieng.

“Di setiap perempatan jalur ramai atau titik-titik kemacaten sudah ada petugas pengatur lalu lintas dari Disperkimhub dan Satlantas Polres. Petugas yang siaga siap mengurai kemacetan sehingga pemudik dan wisatawan tidak terjebak macet di jalan,” bebernya.

Jalur Tengkorak

Menurut Bagyo, berbagai inovasi dalam pengelolaan transportasi juga sudah ditempuh, di antaranya menjadikan jalur tengkorak Kledung-Kertek yang selama ini rawan terjadi kecelakaan di malam hari, kini sudah dipasang lampu penerang yang memadai.

“Kondisi di jalan menurun tersebut terang benderang karena sudah pemasangan lampu penerangan jalan umum yang memadai. Dengan fasilitas penerangan lampu jalan itu, diharapkan tidak lagi terjadi kecelakaan terutama di malam hari,” ungkapnya.

Selain itu, disebutkan Bagyo, Pemkab Wonosobo telah melakukan inovasi berupa pembangunan Terminal Keselamatan Jalan (TKJ) di jalur yang sama untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan fatal karena kondisi buruk rem kendaraan.

“Pemkab melalui Disperkimhub Wonosobo telah melakukan penetapan titik TKJ, demi mengurangi kecelakaan berkendaraan khususnya jalur Tengkorak Sindoro-Sumbing atau Kledung Kertek. Karena di jalur ini sering terjadi kecelakaan maut”, katanya.

Menurut Bagyo, di setiap TKJ, kendaraan akan dipasang alat pendeteksi dini sebagai bagian dari early warning system, agar segera diketahui apabila terjadi kerusakan atau mal fungsi di bagian vital kendaraan, seperti rem maupun kampas koplingnya.

Kemudian, rencana untuk study kelayakan (feasibility study) LRT Wonosobo menuju Dieng pola KPBU juga diakui Bagyo menjadi salah satu alternatif rekayasa lalu-lintas agar tidak terjadi kemacetan di jalur menanjak menuju Dataran Tinggi Dieng.

Sementara itu, Sekretaris Disperkimhub, Joko Widodo, menghimbau kepada pemudik atau wisatawan yang melewati Wonosobo di libur lebaran untuk waspada. Karena kondisi jalan raya selama lebaran selalu padat dan sering terjadi kemacetan yang panjang.

“Menjelang lebaran Disperkimhub Wonosobo bersama instansi terkait juga telah mendirikan 5 pos terpadu pengamanan (Pospam) dan 1 pos pelayanan (Posyan) di titik-titik strategis. Pospam dan Posyan menjadi pusat informasi pemudik dan wisatawan,” katanya.

Disebutkan alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalan Negeri (STPDN) tersebut, Pospam didirikan di Pasar Selomerto, Pasar Induk Wonosobo, Taman Makam Pahlawan (TMP), Pasar Kertek dan di objek wisata Dieng Kejajar. Posyan ada di Taman Plaza Wonosobo.

Di Pospam dan Posyan, tambahnya, ada petugas terpadu yang siap siaga 24 jam. Petugas pos jaga tidak saja terdiri dari Disperkimhub tapi ada jajaran TNI-Polri, Satpol PP, dan petugas kesehatan dari Puskesmas serta RSUD Soetjonegoro.

“Jadi jelang lebaran hingga perayaan Idul Fitri masyarakat tidak perlu khawatir karena petugas perhubungan, kepolisian dan instansi terkait lainnya siap siaga melayani masyarakat yang akan merayakan lebaran,” ucapnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka