blank

Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede menjelaskan  persiapan pengamanan Lebaran di depan Bupati  KH Yazid Mahfudz dan insan media. (Foto:Suarabaru.id/Komper Wardopo

KEBUMEN –  Jajaran Polres Kebumen mulai melaksanakan Operasi Ketupat Candi 2019 untuk pengamanan Lebaran dan Idul Fitri 1440 H dengan menerjunkan 610 personil dan mendirikan 28 pos pengamanan (Pospam) mulai 29/5 sampai 10/6.

Hal itu dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede didampingi Kasatlantas AKP Ahdi Rizaliansyah saat Buka Bersama Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Forkompinda dengan  Insan Media di RM Momong Resto Jl HM Sarbini, Jumat (31/5) malam.

Menurut Kapolres, dari 28 pos polisi yang didirikan lengkap dengan personil anggota itu terdiri atas 12 pospam, 10 sub pospam, dan sisanya pos pantau. Pos pantau ini dikonsentrasikan ke lokasi wisata karena setelah hari pertama Lebaran masyarakat akan membanjiri sejumlah objek wisata.

Kapolres mengakui, berdasarkan evaluasi selama tiga lebaran terakhir, terdapat  tujuh titik kemacetan selama arus mudik dan arus balik. Yaitu di perlintasan palang pintu rel kereta api (KA) Kutowinangun, perlintasan rel KA Karanganyar, di pusat Kota Kebumen, depan Pasar Prembun, Pasar Kutowinangun, Pasar Karanganyar dan Pasar Gombong.

Menyinggung jalur alternatif jika sewaktu-waktu terjadi macet parah, Kapolres menerangkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif beserta upaya rekayasa lalu-lintas. Bila kemacetan kendaraan kurang dari 100 meter, masih tetap dilewatkan ke jalur utama.”Bila kemacetan kendaraan  sudah lebih 500 meter akan langsung kita urai ke jalur-jalur alternatif,”tegas mantan Kapolres Wonogiri itu.

Dia mengungkapkan, dari data perjalanan PT KAI di Kebumen pada hari biasa ada sebanyak 84 rangkaian KA melewati Kebumen. Namun pada masa arus mudik dan balik Lebaran ini di jalur selatan ditambah sebanyak 30 rangkaian KA sehingga total ada sebanyak 114 perjalanaan KA yang memerlukan antisipasi agar tidak terjadi macet panjang di sejumlah ruas palang pintu rel KA.

Kapolres telah menyiapkan langkah dengan terus menjaga simpul yang rawan macet oleh kendaraan maupun dampak  perjalanan KA. Guna mencegah kemacetan itu para pengguna kendaraan dilarang saling menyerobot jalan serta disiapkan sejumlah jalur alternatif.”Dari hasil koordinasi kami dengan Polda Metro dan Korlantas, kemungkinan puncak arus mudik akan terjadi dalam satu dua hari mendatang,”jelas dia.

Suarabaru.id/Komper Wardopo