blank
Kapolsek Baturetno Polres Wonogiri, AKP Suwono (kedua dari kiri) mendatangi rumah sakit dan Puskesmas rawat inap, untuk melakukan pendataan korban keracunan massal.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Seorang meninggal dan 89 orang lainnya dibawa ke rumah sakit, ketika terjadi keracunan massal di Dusun Duwet, Desa dan Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Di luar itu, 5 orang yang ikut makan jamuan tapi tidak keracunan, dan 4 lainnya menderita sakit tapi tidak diperiksakan ke klinik kesehatan, karena diobati dengan cara tradisional yakni diminumi air kelapa muda (degan).

Korban meninggal bernama Purwanto (48), penduduk Duwet Lor, Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Dia meninggal Selasa dinihari (28/5), dalam perjalanan ke Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Sebagian besar korban keracunan, masih menjalani perawatan di sejumlah klinik kesehatan dan Puskesmas Rawat Inap Baturetno serta ke rumah sakit. Ada pula yang dilarikan ke RSUD Wonogiri dan dibawa ke rumah sakit di Solo.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Baturetno AKP Suwono, melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwono, menyatakan, pemicu keracunan masih dalam penyelidikan petugas. Ada dugaan, mereka keracunan dari jamuan makan yang disajikan dalam acara pengajian Yasinan peringatan kematian genap 40 hari di rumah Edi Mukhayat, warga Dusun Duwet Kidul RT 01/RW 15, Desa dan Kecamatan Baturetno (50 Kilometer arah selatan Kota Wonogiri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, melalui Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto, menyatakan, jumlah korban keracunan yang diobatkan ke rumah sakit dan ke klinik kesehatan seluruhnya ada sebanyak 89 orang dan yang meninggal ada satu orang. Mereka menjalani pengobatan dan dirawat di 7 institusi kesehatan. Perinciannya, sebanyak 55 menjalani opname rawat inap dan 34 lainnya menjalani rawat jalan. Di luar itu, masih ada 5 orang yang ikut makan jamuan, tapi tidak keracunan dan 4 lainnya menderita sakit tapi tidak diperiksakan ke klinik kesehatan.

Mereka yang keracunan dan dirawat di RS PKU Muhamadiyah Baturetno ada sebanyak 10 orang, tiga orang diantaranya menjalani rawat jalan. Yang dibawa ke Klinik Kesehatan Sumarmo sebanyak 17 orang, tapi yang kemudian rawat inap hanya seorang. Di Puskesmas Rawat Inap Baturetno sebanyak 56 orang, dan sebanyak 15 orang diantaranya menjalani rawat jalan. Yang dirawat di RS Maguan Husada di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, ada sebanyak 4 orang menjalani rawat inap. Berikut yang dibawa ke Klinik Kesehatan Garsanda ada 2 orang untuk menjalani rawat inap. Selanjutnya yang dirujuk ke RSUD Wonogiri ada 3 orang, dan yang dibawa ke RS Dokter Oen Kandang Sapi Surakarta sebanyak 2 orang.

Keterangan yang dihimpun dari Kecamatan Batuertno menyebutkan, korban yang meninggal awalnya dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Batureno pada hari Senin menjelang tengah malam (27/9). Dia bernama Purwanto yang saat datang ke Puskesmas Rawat Inap Baturetno, dalam kondisi sudah parah dan akhirnya meninggal, yang oleh petugas medis disebutkan sebagai Diagnosis DOA (death on arrival).

Kepada awak media, Kepala DKK Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, menyatakan, penyebab kematian korban tengah dalam proses investigasi dan penyelidikan bersama dengan petugas kepolisian. Sampel sisa makanan dan muntahan korban keracunan, diamankan petugas untuk diteliti di laboratorium.

Para penderita keracunan massal tersebut, menderita mual, muntah dan pusing. Oleh keluarganya masing-masing, mereka dibawa ke klinik dan Puskesmas serta ke rumah sakit, dalam upaya pengobatan dan penyembuhan. Mereka  Awalnya berjumlah sebanyak 24 orang dan satu di antaranya meninggal. Dari 23 penderita ini, sebanyak 13 orang menjalani rawat jalan dan 10 orang menjalani rawat inap. Dalam perkembangannya, Selasa pagi (28/5), jumlah korban bertambah menjadi sebanyak 67 orang, dengan rincian sebanyak 14 orang rawat jalan, dan yang menjalani rawat inap sebanyak 53 orang.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati melalui Kasubag Humas Iptu Suwondo menuturkan, pihak keluarga Edi Mukhayat, memesan jamuan makanan untuk acara Yasinan di warung Trah Paser di Kampung Batu Lor. Yang dipesan adalah paket nasi dengan lauk ayam goreng, dilengkapi sambal dan lalapan serta kremes. Jumlah yang dipesan sebanyak 100 paket. Paket nasi ayam goreng ini, kemudian dibagikan kepada warga yang datang mengikuti Yasinan, untuk dibawa pulang dan dimakan di rumah mereka masing-masing. Dampaknya, dari mayoritas yang makan, merasa suhu badannya meninggi, mual, pusing dan muntah, karena keracunan.

suarabaru.id/bp