blank
Rumah milik Nenek Marikem di Dusun Jati, Desa Made, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, ludes terbakar. Seluruh harta benda yang ada di dalamnya ikut tebakar.(suarabaru.id/bp)

WONOGRI – Rumah milik Nenek Marikem (80), Minggu malam (26/5), ludes terbakar beserta seluruh isi harta benda yang berada di dalamnya. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran rumah yang terjadi di Dusun jati RT 1/RW 6, Desa Mades, Kecamatan Slogohimo (50 Kilometer arah timur Kota Wonogiri) ini. Sebab, Nenek Marikem diselamatkan oleh anaknya, Pardjo, dengan cara digendong selagi api kebakaran rumah makin membesar.

”Saya malam itu tertidur di depan televisi, mendadak terbangun karena merasa kepanasan. Betapa kagetnya saya, karena sumber panas berasal dari kobaran api yang membakar rumah,” tutur Pardjo kepada petugas. Melihat kobaran api makin membesar, serta merta Pardjo meraih ibunya untuk digendong keluar, sebagai upaya penyelamatan. Pardjo tidak sempat menyelamatkan harta benda milik ibunya, karena api makin membesar.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Slogohimo AKP Kukuh Wiyono, melalui Pejabat Sementara (Ps) Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, Senin (27/5), menyatakan, kebakaran rumah ini berlangsung pukul 23.45. Sumber api masih dalam penyelidikan petugas. Diduga, api berasal dari konsleting listrik pada jaringan terpasang di dalam rumah. Rumah yang terbakar ini memiliki ukuran panjang 11 Meter (M) dan lebar 7 M, posisinya menghadap ke selatan.

Menurut Pardjo, pijaran api yang membakar rumah berasal dari stop kontak yang terpasang di belakang televisi. Mendengar Pardjo berteriak-teriak minta pertolongan karena rumahnya terbakar, segera para tetangga pada terbangunkan. Mereka segera datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Saksi Imam (25) dan Anggara (23), segera melaporkan ke pamong desa serta ke Polsek Slogohimo. Warga masyarakat yang datang memberikan pertolongan, kesulitan melakukan pemadaman, karena di lokasi tidak tersedia air. Api sulit dikendalikan, karena rumah terbangun dari bahan kayu dan bambu yang mudah terbakar. Warga terbatas hanya membuat ilaran (celah), demi melokalisasi kobaran api agar tidak menjalar ke rumah-rumah tetangga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Senin (27/5), menyatakan, untuk sementara taksir kerugian materi mencapai Rp 50 juta lebih. Dari BPBD telah datang ke lokasi untuk memberikan bantuan. Untuk sementara, korban yang kehilangan tempat bermukim ini, diungsikan ke rumah famili terdekat.(suarabaru.id/bp)