blank
Bupati HM Tamzil minta agar pembatas jalan di depan SPBU Tanggulangin dibuka

KUDUS – Kemacetan panjang masih terjadi di Jalan Raya Demak-Kudus yang menuju ke arah Kudus. Padahal, jembatan Kolonel Sunandar telah beroperasi sejak beberapa waktu yang lalu. Bupati Kudus H.M. Tamzil memantau langsung lalu lintas di sekitar jembatan Kolonel Sunandar pada Senin (27/5) siang.

Pembatas jalan di depan SPBU Tanggulangin dirasa menjadi penyebab utama kemacetan serta penumpukan kendaraan. H.M. Tamzil langsung mengintruksikan agar pembatas jalan di depan SPBU Tanggulangin dibuka untuk memperluas jalan menuju kota Kudus. Sebelumnya, lajur tersebut digunakan untuk akses menuju SPBU, perusahaan swasta, maupun pemukiman warga.

“Sore ini juga pembatas jalan depan SPBU harus dibongkar. Kendaraan dari arah jembatan seharusnya bisa langsung ambil kiri, adanya pembatas tersebut justru menghalangi. Kalau pembatas dibongkar, saya yakin kemacetan banyak berkurang,” tegasnya.

blank
Kemacetan masih terjadi

Selain itu, penyetopan sementara dilakukan apabila terdapat kendaraan menuju SPBU dari arah Kota, mengingat akses jalan masuk dari arah kota harus menyilang dan memotong arus dari arah jembatan.

H.M. Tamzil mengkritik aturan tersebut dan meminta agar jalur dikembalikan seperi semula yakni satu jalur menuju kota tanpa traffic light, satu lagi menuju jalan lingkar dengan traffic light. “Aturannya tidak bisa seperti itu, tolong jalurnya dikembalikan seperti semula,” tuturnya.

blank
Pembatas jalan di depan SPBU Tanggulangin dirasa menjadi penyebab utama kemacetan serta penumpukan kendaraan

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Karang Sawah Jembatan Kolonel Sunandar Tiga Alik Mustakim menyatakan pembuatan pembatas jalan sepanjang 80 meter awalnya ditujukan untuk akses lokal seperti SPBU, pesantren, serta perusahaan swasta.

Alik menuturkan telah berkoordinasi dengan pihak Satlantas Polres Kudus, Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, dan penduduk sekitar. Setelah adanya intruksi dari bupati, Alik mengaku akan mengadakan evaluasi lebih lanjut.

“Rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait keputusan tersebut telah dilakukan. Hingga akhirnya kami mengorbankan satu lajur dan merekayasa traffic light supaya ada manufer masuk akses lokal.”

”Namun ternyata memang volume kendaraan terus bertambah dan menyebabkan macet. Kami akan segera menindaklanjuti intruksi Pak Bupati dan berkoordinasi bersama pihak terkait bagaimana solusi terbaik,” ujarnya. (SuaraBaru.id)