blank
Dr KH Mukhottob Hamzah MM, Ketua MUI dan Rektor UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wonosobo Dr KH Muchotob Hamzah MM yang juga Rektor Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo mengaku sangat mengapresiasi kinerja TNI/Polri dalam menangani aksi demo anarkisme di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 lalu.

Aparat keamanan dinilai bertindak sangat profesional, sehingga tidak terpancing emosi massa yang beringas dan mampu meredam suasana panas yang terjadi. Bila jajaran TNI-Polri sampai terpancing dengan bertindak refresif bisa lebih bahaya lagi.

“MUI Wonosobo sangat mengapresiasi kinerja aparat keamanan karena tidak terpancing provokator yang memperkeruh suasana. TNI-Polri sebagai benteng negeri ini telah all out dalam menjaga stabilitas dan kondisifitas negara dan bangsa,” katanya, Minggu (26/5).

Salah satu tokoh ulama karismatik di Wonosobo itu juga sangat berharap mudah-mudahan Indonesia maupun seluruh warga negara Indonesia dalam lindungan Allah SWT. Saat ini, pemilu sudah selesai tinggal saling menjaga persatuan Indonesia.

“Keputusan yang sudah diumumkan KPU harus dihargai. Jika pun ada yang masih tidak terima, hendaknya bisa menempuh jalur konstitusi. Ketika Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan siapa yang menang terkait sengketa pemilu juga harus diterima,” harapnya.

Pernyataan senada disampaikan Pengasuh PP Ulumul Quran Kalibeber Mojotengah Wonosobo, KH Nasocha Alh yang mengaku sangat menyayangkan terjadinya aksi anarkisme. Para perusuh termasuk orang yang tidak bertanggungjawab karena hanya menuruti nafsu sesaat.

Karena, kata dia, aksi mereka berujung kerusuhan. Pihaknya juga merasa prihatin karena kejadian tersebut mengakibatkan korban jiwa dari pihak perusuh serta korban luka-luka baik dari dari aparat keamanan.

Doakan Aparat

“Saya atas nama pengasuh pesantren di Wonosobo juga mengapresiasi langkah tegas dan terukur yang ditempuh TNI-Polri dalam mengatasi aksi kerusuhan. Para ulama dan pemuka agama yang lain selalu berada di belakang anggota TNI-Polri melalui doa,” katannya.

Sebagai benteng keamanan negara, imbuhhya, seluruh kiai dan tokoh agama yang lain selalu berdoa agar jajaran TNI-Polri sukses dalam menjalankan tugasnya dan selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Negara harus selalu dalam keadaan aman dan damai.

“Langkah yang diambil TNI-Polri dalam mengatasi aksi kerusuhan di kantor Bawaslu sudah tepat untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman. Penegakan hukum perusuh harus ditegakan. Para perusuh yang tertangkap harus diproses secara hukum,” tegasnya.

KH Muchotob Hamzah meminta seluruh pihak untuk menjaga bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya sejak dahulu para pejuang sudah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sampai kapan pun NKRI harus terus dipertahankan

“Tugas generasi sekarang adalah menjaganya bukan malah merusak NKRI hanya karena perbedaan pilihan politik. Lebih parahnya ada upaya untuk memecah belah sesama anak bangsa. Konflik politik dan berebut kekuasaan harus disudahi,” ungkapnya.

Menurut dia, ke depan sebaiknya warga bersama pemerintah menjaga stabilitas bangsa. Aparat keamanan harus mengusut tuntas dalang pelaku anarkis yang telah terjadi. Elit politik jika membuat statemen mesti menyejukan bukan justru memprovokasi,” pintanya.

Pihaknya menilai dari pernyataan-pernyataan para elit itulah kemudian memunculkan gejolak-gejolak. Dia juga menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin yang memenangi Pemilu 2019.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka