blank
Penyerahan BPNT di e-Warong "Candhul" Jagoan, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, (Humas Pemkot Magelang),

 

MAGELANG- Tiga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kota Magelang memutuskan untuk tidak lagi menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Ketiganya beralasan karena sudah mandiri dan mampu secara ekonomi.

Sebelumnya, sebanyak 22 KPM di kota ini juga memilih mengundurkan diri dari program keluarga harapan (PKH). Alasannya juga karena sudah mampu secara ekonomi. Ini merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin (KM) dari kementerian Sosial.

‘’Alasan ketiga KPM itu mundur karena sudah mandiri dan mampu, sehingga menolak BPNT. Ini langkah positif yang bisa ditiru oleh KPM lain jika sudah mampu,’’ kata  Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang, Hardi Siswantono, saat penyerahan BPNT di e-Warong ‘Candol’ Jagoan, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, kemarin (21/5).

Ketiga KPM tersebut berasal dari Kelurahan Rejowinangun Selatan, Jurangombo Selatan, dan Kelurahan Rejowinangun Utara.

Hardi menerangkan, total KPM penerima BPNT sebanyak 4.161 per Mei 2019. Mereka tersebar di 17 kelurahan di Kota Magelang. Sedang keluarga tidak mampu yang tercatat di Data Terpadu Penanganan Fakir Miskin (DTPFM) masih sekitar 9.000 lebih.

‘’Setiap KPM mendapatkan BPNT berupa beras 8 kilogram dan telur ayam rata-rata 1 kilogram setiap bulan. Nilainya Rp 110.000. Rata-rata KPM ada yang bekerja sebagai buruh cuci, asisten rumah tangga, buruh serabutan dan sebagainya,’’ ujar  Hardi didampingi Titin Haryani Murtiningrum, Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kota Magelang.

Menurutnya, Kemensos memiliki sarana pencairan bantuan sosial berupa bahan pangan pokok dan/atau uang tunai secara elektronik, kebutuhan usaha, serta pemasaran hasil produksi melalui program Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong). Program ini dikelola sendiri oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan

e-Warong ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga penerima manfaat bantuan sosial.

Fungsinya sebagai tempat menjual bahan pangan murah berkualitas dan kebutuhan pokok rumah tangga, agen bank penyalur bantuan sosial nontunai, tempat pemasaran hasil produksi KUBE.

‘’Diharapkan ke depan juga menjadi tempat layanan koperasi simpan pinjam. Kalau mereka sudah bisa mengelola keuangan maka akan dilepas, bisa mandiri,’’ terangnya.

Di Kota Magelang sudah terbentuk lima e-Warong. Salah satu KPM penerima BPNT, Tumirah, mengaku terbantu dengan adanya BPNT ini setiap bulan. Wanita yang sehari-hari sebagai buruh cuci ini berujar jika beras dan telur bermanfaat untuk kebutuhan makan keluarganya.

‘’Terima kasih sudah dibantu beras dan telur setiap bulan. Berasnya juga bagus, enak dimasak,’’ tutur warga Kemirirejo, Kelurahan Magelang tersebut. (hms)

Editor : Doddy Ardjono