blank
Ulama dan umara Demak bersama-sama menyatakan menolak “people power”. Foto: Kusfitria Marstyasih

DEMAK–  Segenap ulama,  umara, organisasi masyarakat dan partai politik di Demak kompak menolak people power usai pengumuman rekapitulasi pemilu 2019. Deklarasi yang berlangsung di Pendopo Demak, Selasa (21/5/2019) dihadiri Bupati Demak M Natsir, Wabup Demak Joko Sutanto, Sekda Demak Singgih Setyono, Ketua DPRD Demak Nurul Muttaqien, Wakil Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet, Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar, Dandim 0716 Demak Letkol Infantri Abi Kusnianto, Ketua KPU Demak Bambang Setyabudi serta Ketua Bawaslu Demak Khoirul Saleh.

Bupati Demak, M Natsir, pasca Pemilu 2019 Kabupaten Demak tetap kondusif, aman , sejuk dan damai,  tanpa ada gesekan maupun  gejolak apa pun. “Mari kita rajut guyub rukun. Guyub rukun baik apa tidak ? tanya Bupati Natsir.

Bupati Natsir mengajak seluruh masyarakat Demak agar tidak usah terprovokasi ajakan untuk ikut aksi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Demak tetap aman dan damai. Ndak usah ikut – ikutan, lebih baik mari  bangun Demak bareng – bareng,” ujarnya.

Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto bahkan secara tegas menghimbau agar masyarakat kota wali tidak ikut terbawa arus untuk beramai ramai mengikuti demonstrasi di Ibukota. “Ndak usah ikut berduyun duyun ke Jakarta. Pemilu sudah ada yang ngurusi,  kita kerja saja. Ndak kerja ndak makan, ” cetus Joko Sutanto.

Suarabaru.id/Kusfitria Marstyasih