blank
Petani sedang menjemur tembakau menggnakan rigen. Foto: Yon
blank
Bupati Temanggung , M Al Khadziq. Foto: Suarabaru.id/yon

TEMANGGUNG- Menghadapi musim panen tembakau tahun ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung akan membuat posko pengaduan petani tembakau. “Posko pengaduan ini bertujuan untuk menampung aduan para petani tembakau dan akan dilaporkan ke pihak perwakilan pabrik rokok yang ada di wilayah Temanggung,” kata Bupati Temanggung, M Al Khadziq.

Khadziq mengatakan,  posko aduan tersebut merupakan salah satu upaya dari Pemkab Temanggung untuk memperjuangkan nasib para petani tembakau agar lebih sejahtera saat panen tembakau tiba.

Menurutnya, bagi masyarakat Temanggung,  tembakau bukan saja  bagian dari ekonomi dan budaya saja yang telah mengakar sejak puluhan tahun silam, tetapi di atas semua itu  tembakau   menjadi bagian harga diri  masyarakat, sehingga  jerih payah petani mesti dihargai  dan jangan direndahkan.

Ia menambahkan, Pemkab Temanggung telah menjalin komunikasi dengan pabrikan (perwakilan pabrik rokok) di Temanggung, salah satunya dengan PT Djarum. Diharapkan, dengan adanya komunikasi tersebut,  segala permasalahan yang menyangkut  tata niaga tembakau bisa berjalan  baik saling menguntungkan  dan  saling menghargai.

Ia menambahkan, saat ini para petani tembakau di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau sudah  menanam tembakau, baik di lahan tegalan maupun sawah. Diharapkan, pada saat panen nanti  bisa menghasilkan tembakau berkualitas.

“Namun setiap musim panen para petani seringkali menghadapi  permasalahan  tidak semua  tembakau yang dihasilkan terserap dibeli oleh pabrikan  salah satu di antaranya  PT Djarum . Di sisi lain tingkat harga pembelian dirasa masih rendah hingga menyebabkan merugi.  Untuk itu, kami meminta PT Djarum  untuk membeli  tembakau Temanggung sebanyak-banyaknya dengan harga yang tinggi,” katanya .

Selain itu, Khadziq juga  berharap PT Djarum  untuk menghilangkan sistem pemotongan timbangan mencapai 20 persen yang  di nilai memberatkan petani dan pedagang.

Kuota

Sementara itu,  Direktur Pembelian PT Djarum, Sutanto  mengatakan , pihaknya  hingga saat ini belum bisa menentukan untuk jumlah kuota pembelian maupun plafon harganya pada musim  panen tembakau tahun 2019 ini. Tetapi pada prinsipnya  pihaknya,  siap membeli tembakau Temanggung  sepanjang memenuhi standar kualitas sebagaimana yang ditetapkan oleh perusahaan.

Pada kesempatan itu, Sutanto  berharap para  petani  menanam dan mengolah  tembakau dengan sebaik-baiknya dan menjaga kemurnian  tembakau asli Temanggung.  Terkait soal pemotongan timbangan mencapai 20 persen,  pemotongan tersebut dilakukan  untuk  penghitungan berat keranjang, pangkal daun yang tidak terpakai dan penyusutan tembakau.

Ia menambahkan, untuk menjaga kualitas dan kemurnian tembakau Temanggung,  pihaknya menjalin kemitraan dengan sejumlah  petani yang tersebar di sejumlah desa sentra tembakau. Pola kemitraan yang dilakukan yakni mulai penyediaan benih tembakau varietas Kemloko,  teknologi budidaya hingga pascapanen.

“ Melalui pola kemitraan yang dijalankan ada  jaminan bahwa tembakau yang dipanen pasti dibeli oleh Djarum . Petani yang menjadi peserta pola kemitraan diharapkan mengikuti panduan dari PT Djarum. Berdasarkan pengalaman ada beberapa petani yang belum bisa mengikuti panduan tersebut karena latar belakang petani beragam, “ ujarnya.

Suarabaru.id/yon