blank
Pengambilan api alam ini melibatkan para biksu, para pengurus majelis, perwakilan Walubi dan juga panitia dan Pemkab Grobogan yang diwakili Kepala Kesbanglinmaspol, Daru Wisakti. Foto : Hana Eswe

GROBOGAN – Esok pagi, umat Budha akan memperingati Hari Raya Waisak. Salah satu tradisi umat Budha di Indonesia menjelang peringatan Waisak tahun saka 2563 tersebut yakni pengambilan api dharma atau api alam Waisak.

Pengambilan api alam ini dipusatkan di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Jumat (17/5). Terlihat ratusan umat Budha dari berbagai wilayah di sekitar Kabupaten Grobogan datang berbondong-bondong ke kompleks wisata tersebut untuk melakukan sembahyang pengambilan api alam tersebut.

Pengambilan api alam ini diawali dengan ibadat sembahyang Puja Bakti oleh masing-masing majelis agama Budha. Ibadat tersebut dilaksanakan di depan altar. Di altar tersebut, sejumlah bhiksu menyalakan lilin lima warna yang mempunyai simbol tertentu.

Kelima lilin tersebut yakni berwarna biru yang melambangkan bakti, warna kuning tentang kebijaksanaan, warna merah tentang cinta kasih, warna putih lambing kesucian dan oranye sebagai penyemangat.

blank
Para Biksu melakukan doa bersama usai melakukan penyalaan lilin lima warna di depan altar dalam rangkaian sembahyang Puja Bakti. Foto : Hana Eswe.

Suasana khidmat terasa saat prosesi sembahyang puja bakti tersebut. Para perwakilan majelis membacakan parita suci dengan khusyuk.

Usai melakukan sembahyang puja bakti ini, pengambilan api alam segera dilaksanakan panitia. Dalam momentum ini, pengambilan api abadi dilakukan para bhiksu, perwakilan umat serta perwakilan dari Pemkab Grobogan. Terlihat pada pengambilan api alam ini, Bupati Grobogan Sri Sumarni yang diwakili Kepala Kesbanglinmaspol Grobogan Daru Wisakti.

Ketua Panitia Waisak 2563 Tahun 2019, Tanto Sugito Harsono mengatakan, upacara pengambilan sarana puja api alam Mrapen, Grobogan ni dilaksanakan untuk mempersiapkan perayaan Tri Suci Waisak di Candi Mendut dan Candi Agung Borobudur Magelang pada 14-19 Mei 2019.

“Api yang sudah diambil ini dibawa dengan mobil untuk disemayamkan dan disandingkan dengan air suci yang sudah diambil kemarin dari Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung,” kata Tanto.

Dijelaskan Tanto, api alam ini merupakan sumber kehidupan yang berguna untuk semua. Tidak hanya untuk umat Budha saja melainkan juga menjadi doa untuk setiap bangsa.

“Kita akan jaya, maju dan hidup kita akan terang hidup kita. Kita harapkan dengan adanya api abadi ini, kita sebagai bangsa Indonesia bisa lebih maju menuju lebih baik,” ujar Tanto.

Sementara itu, Kepala Kesbanglinmaspol Grobogan Daru Wisakti mengungkapkan, sumber api dari Mrapen ini memang dapat bermanfaat untuk berbagai hal. Salah satunya yakni sebagai upacara keagamaan seperti ini.

“Api bisa dimanfaatkan untuk acara keagamaan, olahraga dan kegiatan manfaat lainnya. Selain itu juga dapat meningkatkan kunjungan ke Grobogan,” kata Daru, saat membacakan sambutan Bupati.

suarabaru.id/Hana Eswe.