blank
Petugas dari Satuan Resmob Polres Wonosobo menunjukan mercon hasil sitaan dalam operasi di bulan ramadan. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Satuan Reserse Mobil (Resmob) Polres Wonosobo dalam operasi di bulan ramadan ini berhasil menyita puluhan botol minuman keras dan ratusan mercon dari berbagai jenis dan ukuran yang diedarkan di beberapa tempat.

Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Heldan Pramoda SPd.OR, Rabu (15/5), mengungkapkan operasi dilakukan pada malam hingga dini hari. Patroli digelar dalam rangka kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD).

Dalam operasi tersebut jajaran aparat kepolisian berhasil menyita 10 dus (120) botol anggur merah dari Toko Handoko di sekitar pusat kota Wonosobo. Minuman keras tersebut rencananya akan dijual secara ecaran bagi pelanggan.

Selain itu, polisi juga mengamankan tiga dus anggur kolesom, empat botol anggur merah, 17 botol vodka, delapan botol Island, 11 botol mansion house. 76 botol dari berbagai merk, disita dari Sutawa (51) di Mulyosari Rt 03 Rw 11 Kelurahan Jaraksari Wonosobo.

Tidak hanya minuman keras yang jadi sasaran operasi. Beberapa jenis petasan dari berbagai merek dan ukuran juga berhasil diamankan aparat kepolisian dari para penjual. Petasan tersebut merupakan persediaan di bulan ramadan dan menjelang Lebaran.

Operasi Gabungan

Tim Gabungan dari Satpol PP Satpol PP bersama unsur TNI-Polri, Dinas Kominfo, Kantor Kesbangpol dan Bagian Hukum Setda, juga berhasil menyita dua botol minuman keras dan satu botol minuman jenis oplosan dari dalam sebuah mobil yang tengah melintas di Wonosobo

Pengemudi mobil berpenumpang tiga laki-laki dan dua orang perempuan itu diduga dalam kondisi mabuk. Pemilik miras berhasil diamankan di Markas Satpol PP untuk dimintai keterangan dan pembinaan lebih lanjut.

Sekretaris Satpol PP Wonosobo Budi Pranoto mengatakan sebelum menggelar operasi penertiban di Jalan Merdeka, tim gabungan juga telah memantau sejumlah tempat hiburan malam di sekitar Kota Wonosobo.

Pihaknya mengaku akan bertindak tegas, yaitu melakukan penutupan langsung apabila masih ada tempat hiburan malam yang melanggar aturan dengan tetap membuka usahanya. Padahal jelas sudah ada larangan tempat hiburan malam harus tutup pada bulan Ramadan.

Budi mengimbau agar warga Wonosobo tetap menjaga situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing senantiasa kondusif dan apabila terjadi potensi masalah maupun gangguan kamtibmas tak segan melapor kepada pihak berwajib.

“Kenyamanan ibadah masyarakat di bulan Ramadan ini menjadi prioritas. Gangguan yang muncul agar dapat ditekan seminimal mungkin. Bulan ramadan merupakan bulan untuk memperbanyak ibadah bukan bulan untuk maksiat,” tandasnya. SuaraBaru.id/Muharno Zarka