blank
Karena diduga ada kecurangan, beberapa peserta ujian tertulis calon perangkat desa di Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo melapor ke Polsek Kepil. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Ujian tertulis untuk pengisian jabatan calon perangkat desa di Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo, yang digelar Selasa (14/5), diduga berbuntut masalah. Mengapa? Pasalnya, pelaksanaan ujian ditengarai ada kecurangan.

Bahkan aroma kecurangan ujian tulis sudah tercium sejak sebelum pelaksanaan ujian dimulai. Sebelum ujian beberapa pihak menilai, siapa peserta ujian tertulis calon perangkat desa yang bakal lolos sudah dapat ditentukan.

Anehnya, kecurigaan adanya kecurangan seleksi perangkat desa bersumber dari pihak Kecamatan Kepil. Pasalnya, semua peserta yang lolos seleksi memiliki nilai tinggi. Nilai itu berasal dari soal nomor 70-100 yang dinilai soal paling sulit.

Karena itu, guna mengadukan dugaan kecurangan dalam tes tertulis perangkat desa, sejumlah 11 peserta yang tidak lolos wadul ke Polsek Kepil. Mereka berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan secepatnya.

Salah satu calon perangkat Desa Randusari Kepil yang ikut seleksi, Winarso menyatakan ada keanehan luar biasa dalam ujian perangkat desa di Kecamatan Kepil. Semua peserta yang lolos soal nomor 70 sampai 100 benar semua tanpa ada yang salah.

“Kalau hal itu merupakan kejadian murni rasanya kok aneh. Kalau sampai jawaban soal nomer 70 sampai 100 benar semua bagi yang lolos seleksi itu mustahil. Bisa jadi ada kebocoran soal sebelum pelaksanaan ujian tertulis”, tegasnya.

Lapor Bupati

Terkait dengan masalah ini, Camat Kepil Miswari, belum bisa dikonfirmasi. Karena itu beberapa peserta ujian perangkat desa yang gagal juga berencana akan melaporkan masalah tersebut kepada Bupati Wonosobo, Eko Purnomo SE MM, agar bisa dicari jalan keluarnya.

Kapolsek Kepil Iptu Muji Darmaji SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan peserta ujian perangkat desa yang gagal ke Polsek Kepil. Pelapor menyatakan pelaksanaan seleksi diduga ada kecurangan.

“Begitu mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Kepil langsung mempelajari dan menyelidiki kejadian sebenarnya. Untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada perlu ada koordinasi dengan pihak Kecamatan Kepil”, katanya.

Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Forkompincam di Kecamatan Kepil. Diharapkan dengan adanya koordinasi dengan pihak kecamatan dan pemerintah desa yang menggelar ujian seleksi perangkat, permasalahan bisa diselesaikan bersama.

Terkait apakah Polsek Kepil termasuk menjadi panitia penyelenggara? Polsek dan Koramil Kepil dilibatkan sebagai panitia hanya sebatas pengamanan saat pelaksanaan ujian tertulis. Pengawasan yang dilakukan pun hanya bisa di luar ruangan.

“Wewenang  untuk membuat soal ujian ada di Kecamatan Kepil dan Kasi Pemerintahan. Soal yang sudah selesai juga diseleksi oleh petugas Kecamatan Kepil TNI-Polri hanya melakukan pengamanan saat pelaksanaan ujian,” ujarnya.

Dalam pelaksaan tes tertulis calon perangkat desa di Kecamatan Kepil, ada 11 desa yang membuka lowongan perangkat desa. Karena sejak beberapa tahun terakhir jabatan perangkat desa kosong sebab pejabat lama memasuki masa pensiun.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka