blank
Seorang pekerja sedang menurunkan tabung gas elpiji 3 kg. Foto: Yon

TEMANGGUNG- Mengantisipasi lonjakan permintaan gas elpiji bersubsidi selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten Temanggung,mengajukan tambahan kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram sebesar 10 persen dari kouta harian.

“Permintaan tambahan fakultatif tersebut sudah disampaikan sekitar satu bulan lalu,  karena juga untuk mengantisipasi peningkatan permintaan saat tradisi nyadran sebelum Ramadhan,” kata Kasubbag Produksi Daerah Bagian Perekonomian, Pemkab Temanggung, Rahmaningrum Widi Apsari

Rahmaningrun mengatakan, sepekan menjelang ramadan kemarin,  permintaan gas
elpiji 3 kg sudah mulai terlihat meningkat. Dikarenakan,  masyarakat di berbagai desa di wilayah Kabupaten Temanggung  menggunakannya untuk  keperluan memasak berbagai makanan saat menggelar ritual sadranan.

Menurutnya, dari  informasi dari agen elpiji yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung, hingga saat ini n permintaan tambahan itu belum ada balasan resmi dari Pertamina.

Ia menambahkan ,  pada saat nyadran menjelang puasa  kemarin, untuk konsumsi gas elpiji 3 kilogram di Temanggung  tidak ada gejolak. Karena,  sudah ada tambahan dari Pertamina. Namun, pihaknya belum  mengetahui jumlah kumulatif penambahannya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu panik  akan kebutuhan  gas elpiji 3 kilogram selama Ramadhan dan menjelang lebaran ini. Karena , selama ini  persedian gas elpiji non subsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram masih mencukupi.

“Khusus untuk masyarakat  yang mampu diimbau beralih ke elpiji nonsubsidi ukuran tabung 5,5 kilogram atau 12 kilogram. Sedangkan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram khusus diperuntukan bagi mereka yang kurang mampu,” katanya.

Ia menambahkan, realisasi total pasokan gas elpiji 3 kilogram di Temanggung tahun 2018 mencapai 6.914.000 tabung atau sekitar 20.000 tabung per hari.

Suarabaru.id/yon