blank
Sejumlah elemen masyarakat di Wonosobo foto bersama usai melakukan deklarasi damai    paksa pesta demokrasi di Mapolres setempat. Inseet: KH Sholeh Yahya, sesepuh Muhammadiyah Wonosobo Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO-Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Wonosobo mengapreasiasi pelaksanaan pemilu serentak yang digelar 17 April 2019 lalu, berjalan lancar, aman dan damai. Pesta demokrasi lima tahunan itu juga dinilai berlangsung jujur dan adil.

Usai pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres) situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat juga cukup kondusif. Masyarakat kini sudah kembali melakukan aktivitas seperti biasa dan menerima siap hasil pemilu yang digelar secara demokratis.

Wakil Bupati Wonosobo Ir H Agus Subagiyo MSi, Kamis (9/5), menilai sinergi antara personil TNI-Polri dan anggota Satlinmas dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu layak di acungi jempol. Tanpa mengenal lelah aparat keamanan selalu siap siaga selama 24 jam.

“Anggota TNI-Polri dan Satlimas kerja selama 24 jam dalam mengawal pendistribusian logistik hingga ditarik kembali ke KPUD Wonosobo. Aparat TNI-Polri dibantu Satlinmas juga siaga menjaga keamanan TPS saat pemungutan suara dan rapat pleno rekapitulasi suara,” katanya.

Agus Subagiyo menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada anggota TNI-Polri dan Satlinmas yang telah melaksanakan tuganya dengan baik. Tanpa keterlibatan anggota TNI-Polri dan Satlinmas mustahil pesta demokrasi akan berjalan lancar, aman, damai dan sukses tanpa ekses.

“Selain keberhasilan pemilu didukung aparat keamanan, masyarakat sebagai memilih juga ikut serta dalam mensuksekan pemilu. Sebagai warga negara yang baik, mereka telah menggunakan hak pilihnya dengan benar dan memilih calon pemimpin terbaik sesuai hati nuraninya,” ujar Agus.

Ketua Tanfidziyah PCNU Wonosobo Dr KH Ngarifin Shidiq Al Hafidz MPd I juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI-Polri dan Satlinmas yang telah bahu-membahu mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi hingga selesai. Pengabdian yang luar biasa tersebut layak diapresiasi dan pasti bernilai ibadah.

“Beberapa penyelenggara pemilu di tingkat KPPS dan aparat keamanan ada yang sampai meninggal dalam menjalankan tugas negara. Mereka yang gugur dalam tugas mulia tersebut layak diberi jasa sebagai pahlawan demokrasi”, tandas mantan Ketua KPUD Wonosobo tersebut.

Kembali Rukun

Hal senada juga diungkapkan sesepuh Muhammadiyah di Wonosobo, KH Sholeh Yahya. Pihaknya mengungkapkan keberhasilan pemilu tak terlepas dari kedewasaan masyarakat dalam mensikapi perbedaan pilihan politik dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Menurut mantan Ketua PD Muhammadiyah Wonosobo itu, aparat keamanan yang terdiri TNI-Polri dan Satlinmas telah berkerja luar biasa. Mereka telah berjuang sekaligus berkorban demi pengabdian pada bangsa dan negara. TNI-Polri dan Satlinamas benar-benar telah menunjukkan integritas dan profesionalitasnya .

“Berkat kesigapan aparat keamanan dalam mengamankan pemilu, pesta demokrasi telah berjalan lancar, aman dan sukses. Tanpa keterlibatan personil TNI-Polri dan Satlinmas mustahil penyelenggaraan pemilu bisa berlangsung sukses tanpa ekses”, katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Wonosobo, Dr KH Mukhottob Hamzah MM mengungkapkan sebagai sebuah pesta demokrasi, pelaksanaan pemilu di Wonosobo bisa dikatakan tanpa kendala berarti. Masyarakat sebagai pemilih sangat senang dan antusias dalam menggunakan hak pilihnya.

“Pesta demokrasi itu kan hajatan politik dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Setelah pemilu usai dengan aman dan damai, warga sudahnya saat menerima hasil pemilu secara demokratis. Pemimpin yang terpilih merupakan tokoh terbaik di negeri ini yang akan bekerja lima tahun mendatang”, katanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dr H Zaenal Sukawi MA berharap setelah pemilu selesai, warga kembali bersatu. Partai politik sebagai peserta pemilu bisa mempelopori agenda rekonsialisasi bersama antara berbagai pihak agar situasi Kamtibmas tetap terjaga dan konsusif.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka