blank
Ajarkan Kesuksesan Lewat Teladan Para Tokoh : Pemilik Hotel Kyriad Grandmaster Purwodadi, Agus Siswanto mencontohkan cerita teladan para tokoh kepada puluhan anak panti asuhan, Senin (6/5). Foto : Hana Ewe.

Grobogan – Seorang putra daerah Kabupaten Grobogan yang juga pemilik Hotel Kyriad Grandmaster Purwodadi memberikan dongeng jelang buka puasa di hadapan puluhan anak panti asuhan, Senin (6/5). Bertempat di Danau Resto, Agus Siswanto menceritakan sejumlah tokoh yang gigih memperjuangkan hidupnya di tengah kesulitan hingga mencapai kesuksesan.

Tokoh pertama yang diceritakan pria asal Kecamatan Karangrayung tersebut adalah sosok Panglima Jenderal Sudirman. Menurut Agus, sapaan akrabnya, semasa kecil Panglima Jenderal Sudirman hidup bersama dengan pamannya. Meski dalam keadaan seperti itu, Sudirman tetap gigih melawan kesulitan hidupnya.

Saat masuk sebagai anggota tentara, Panglima Sudirman mendapatkan musibah yakni terserang penyakit. Dalam kondisi tersebut, ia tetap memiliki semangat juang untuk membebaskan Indonesia dari penjajaha Belanda. Meski harus ditandu saat berperang, namun yang dilakukan Sudirman ini mampu membakar semangat juang para pemuda saat itu.

Beberapa teladan tokoh lain diantaranya Presiden AS Barrack Obama dan Dahlan Iskan juga diceritakan kepada mereka. Dari cerita para tokoh tersebut, Agus Siswanto memberikan dorongan semangat kepada para anak yatim yang hidupnya harus berada di panti asuhan, tidak lagi bersama orang tuanya. Terlebih di momentum bulan Ramadhan ini, mereka diajak agar tdak patah arang dalam mempersiapkan masa depan.

“Karena siapa yang puasa atau menahan hawa nafsu dan mau berusaha maka dia akan berlebaran atau meraih kemenangan. Jika saat ini, adik-adik hidup dalam panti asuhan, ini adalah cara Allah melatih kalian sejak kecil,” ucap Agus Siswanto.

Menurut Agus Siswanto, dalam momentum tersebut anak-anak yatim juga diajak untuk menumbuhkan semangat juang agar mendapatkan prestasi terbaik. Kondisi tinggal di panti asuhan seharusnya menjadi semangat guna menggembleng diri agar dapat mempersiapkan kehidupan di masa depan.

Tidak hanya itu, Agus Siswanto juga menceritakan kisah nyata dari kehidupannya. Ia mencerminkan tradisi dan karakter hidup di Padang, Sumatera Barat. Dalam tradisi Minang, tidak semua anak dapat warisan.

“Orang Padang punya nasehat sebagai seorang laki-laki tidak dapat warisan karena haknya untuk anak perempuan. Karena itu, semua anak laki-laki merantau dengan semangat berusaha hingga di pelosok negeri. Keberanian mereka merantau, mereka juga bersemangat selama di perantauan. Selain usaha, doa juga menjadi landasan kehidupan mereka,” ujar Agus Siswanto.

Agus Siswanto juga menasihati anak-anak agar tetap disiplin dimulai dengan bangun pagi. Menurutnya, jika bangun pagi setelah matahari bersinar, jangankan rezeki tetapi kotoran juga dapat diambil ayam.

“Orang Islam yang ingin jemput keberhasilan dan kebahagiaan maka bangun pagi. Lakukan shalat berjamaah di masjid. Maka sejak kecil bangunlah lebih dulu dari matahari agar rejeki tidak ditotol ayam,” pesan Agus.

Bahkan, Agus juga memberikan resep kesuksesannya sampai saat ini yakni sholat subuh berjamaah, sholat malam 8 rakaat, setalh itu sholat jamaah menuju ke masjid.

“Insya Allah akan memberkahi. Orang punya uang banyak, yang terpenting keberkahannya. Uang bisa berkah adalah uang yang digunakan untuk hal-hal yang baik bagi pemiliknya,” pungkas Agus.

suarabaru.id/Hana Eswe.