blank
Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa (kanan) didampingi Kabag Humas Pemkab Wonogiri, Haryanto (kiri), memberikan penjelasan tentang langkah percepatan pengurangan kemiskinan melalui prioritas panca program pembangunan.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Meskipun tidak masuk dalam prioritas panca program pembangunan, tapi Pemkab Wonogiri tetap memberikan perhatian serius terhadap kiat penanggulangan kekeringan. Yakni dengan cara penanggulangan permanen, tidak sebatas melakukan droping air bersih memakai mobil tangki ke wilayah desa yang bila datang musim kemarau selalu dilanda kekeringan.

”Walau tidak masuk dalam panca program, bukan berarti penanggulangan kekeringan menjadi kesingsal (terabaikan),” tegas Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa. Pemkab berupaya terus untuk memanfaatkan potensi sumber air bersih di wilayah kekeringan, guna dieksploitasi memakai teknik perpompaan model ledeng pedesaan, demi pencukupan kebutuhan air bagi penduduk.

Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa, memberikan penjelasan tentang penanggulangan kekeringan ini dengan didampingi Kabag Humas Pemkab Wonogiri, Haryanto. ”Pak Bupati Wonogiri, memberikan perhatian serius pada upaya penanggulangan kekeringan,” tegas Edy Santosa. Dengan bantuan dana dari Gubernur Jateng sebesar Rp 5 miliar, kini telah berhasil dibangun fasilitas ledeng pedesaan untuk pencukupan air bagi warga masyarakat di tiga desa. Yakni di Desa Gambirmanis dan sekitarnya di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. ”Pada Tahun 2018, Pemkab Wonogiri menganggarkan dana Rp 10 miliar untuk pembangunan sarana air bersih,” jelas Wakil Bupati Edy Santosa.

Sebelumnya, telah pula dibangun sarana air bersih di Kecamatan Paranggupito dengan alokasi anggaran Rp 6 miliar, dan upaya pengeboran sumber air di Kecamatan Giriwoyo. Sepanjang potensi airnya ada, tambah Edy Santosa, berapa pun biayanya Pemkab akan mengupayakan untuk memanfaatkannya demi pencukupan kebutuhan air bagi masyarakat.

Berkaitan menyongsong peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 278, Wakil Bupati Edy Santosa memberikan penjelasan tentang kemajuan pembangunan di Kabupaten Wonogiri. Melalui sesanti Sesarengan Mbangun Wonogiri, diprioritaskan panca program pembangunan. Yakni mencakup pembangunan infrastruktur alus dalane (halus jalannya), rame pasare (ramai pasarnya), sehat wargane (sehat warganya), gratis sekolahe (gratis sekolahnya), dan sukses petanine (sejahtera petaninya).

Di Tahun 2019, Pemkab Wonogiri kembali mengalokasikan dana pembangunan infratsruktur jalan Rp 240 miliar. Setelah sebelumnya selama kurun waktu 3 tahun terakhir ini, berhasil dibangun 900 Kilometer (KM) dari 1.038 KM jalan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Bersamaan itu, juga direnovasi Pasar Wonogiri Kota, dibangun Pasar Baturetno dan Purwantoro, berikut Pasar di Kecamatan Bulukerto, Wuryantoro, Giritontro, Tirtomoyo dan Batuwarno.

Pemkab Wonogiri juga menggratiskan semua siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan dasar (SD-SMP). Kepada siswa berprestasi juga memberikan beasiswa Rp 3,82 miliar dan memberikan insentif kepada para Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Pendidikan Rp 21,104 miliar. Melalui panca program, diperoleh percepatan pengurangan kemiskinan dari 13,12 persen menjadi 10,7 persen.(suarabaru.id/bp)