blank
Anak disabilitas rungu wicara di Kota Magelang ikut pelatihan servis handphone (HP), (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Sedikitnya 15 anak disabilitas rungu wicara di Kota Magelang mengikuti pelatihan keterampilan dasar servis handphone (HP) di balai latihan kerja (BLK) setempat.Kegiatan yang diadakan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang berlangsung 22- 29 April 2019.

Kepala Dinsos  Hardi Siswantono menerangkan, pelatihan ini merupakan program tahunan dengan sasaran anak dengan disabilitas rungu wicara usia 16-18 tahun. Ini sebagai upaya desiminasi informasi, edukasi dan komunikasi (KIE) terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas dan hak anak.

‘’Pelatihan ini juga sebagai upaya penggalian potensi keterampilan yang dimiliki anak disabilitas, sebagai upaya dukungan kesempatan bagi anak disabilitas untuk berkarya dan berkreasi,’’ kata Hardi, kemarin (25/4).

Dia menuturkan, kegiatan dipandu penyuluh sosial yang berkolaborasi dengan instruktur tenaga kerja dan  pendamping dari SLB YPPALB Putra Mandiri dan SLB Negeri Kota Magelang.

Materi yang diberikan antara lain tentang kepercayaan diri yang disampaikan oleh Dwi Ambar Pratiknyo (penyuluh sosial). Kemudian materi pengantar elektronika, dasar-dasar servis HP, praktik servis HP oleh Pitoyo dan Sunardi (instruktur tenaga kerja).

‘’Proses pembelajaran selama pelatihan didampingi pendamping sebagai juru bahasa isyarat guna membantu komunikasi antara peserta dengan pengajar dan instruktur,’’ tutur Hardi.

Menurutnya, anak dengan disabilitas adalah anak yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensori yang berpengaruh pada perkembangan mereka. Anak dengan disabilitas rungu wicara adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian atau menyeluruh, dan biasanya memiliki hambatan dalam berbahasa dan berbicara.

Hak-hak anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi dapat diwujudkan. Juga anak tidak sekedar dijamin haknya untuk tetap dipertahankan hidupnya, tetapi juga memperoleh perawatan dan pengasuhan agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan menikmati hidup yang berkualitas.

Termasuk anak dengan disabilitas sebagai generasi millenal mereka mempunyai hak yang sama untuk memperoleh keterampilan sebagai modal kemandirian mereka.

‘’Pemkot Magelang senantiasa mendukung berbagai program terkait pemenuhan hak anak dan kualitas anak tidak terkecuali anak dengan disabilitas, melalui berbagai program kegiatan di OPD,’’ tutur mantan Sekretaris DPRD Kota Magelang.

Penyuluh Sosial Dinsos Kota Magelang, Dwi Ambar Pratiknyo menambahkan, wujud kepedulian Pemkot  Magelang adalah mewujudkan generasi yang cerdas, inovatif dan berkualitas, walaupun mereka mempunyai keterbatasan.

‘’Anak dengan disabilitas dapat meraih sukses dalam hidupnya bila mendapatkan kesempatan dan dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah,’’ ungkapnya.

Pemkot melalui peraturan perundang-undangan mengajak semua pihak untuk mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri dan tanpa diskriminasi, serta menuju Indonesia yang inklusi dan ramah disabilitas.

(Suarabaru.id/dh)