blank
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jateng, Budi Setyo Purnomo, M.Kom memberikan ambutan dalam Workshop Literasi Media bersama Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo. Foto: resti

SEMARANG – Forum Literasi Media UIN Walisongo menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengahuntuk  workshop literasi, membahas pentingnya menjadi masyarakat yang cerdas dalam bermedia.

KPID Jateng dalam fungsi pengawasannya perlu sinergi juga dari masyarakat, ungkap Budi Setyo Purnomo, M.Kom Ketua KPID Jateng dalam sambutannya di Kantor KPID Jateng Jalan Tri Lomba Juang 6 Mugassari, Semarang, Rabu (24/4).

“Lembaga penyiaran, utamanya televisi selalu dikonstruksi oleh industri dan korbannya adalah publik. Iklan di Indonesia ini bisa dibilang jenis kelaminnya perempuan, contohnya iklan tempat tidur, bukan kasurnya yang diiklankan tetapi wanita yang digambarkan di dalamnya wanita berpakaian seksi sedang tidur di atas kasur,” ujar Budi.

Fenomena hari ini, banjir informasi dan hiburan menghampiri masyarakat. Wakil Ketua KPID Jateng, Asep Cuwantoro juga  mengatakan, pola pikir kita diacak-acak oleh media. Contoh saja kasus quick count, ada yang bilang itu benar, ada yang bilang itu salah. Media telah mendoktrin kita dari ujung rambut hingga telapak kaki.

“Realitanya, fungsi penyiaran saat ini didominasi oleh hiburan. Siapa yang menguasai media maka akan menguasai dunia. Seperti yang dikatakan Johnson (1997) dosa media diantaranya ialah distorsi informasi, dramatisasi fakta palsu, pembunuhan karakter, dan eksploitasi seks.” Asep menambahkan.

Banjirnya informasi yang menyebar ke masyarakat harus disikapi dengan bijaksana, masyarakat harus pandai memilah mana berita yang benar dan mana yang salah, masyarakat harus cerdas dalam bermedia.

Suarabaru.id/Haresti Asysy