blank
Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Sri Puryono KS MA menyampaikan tiga pesan menjaga ketersedian air dalam acara Hari Air Dunia (HAD) ke- XXVII Tahun 2019 oleh BBWD Pemali Juana di Bendungan Jatibarang Semarang, Selasa, (23/4). Foto: Ist

SEMARANG- Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MA meminta, warga Jawa Tengar menjaga ketersediaan air. “Memang di Jawa Tengah ketersediaan air masih di ambang aman, maka dari itu kita siap-siap. Sesuai tema hari ini, semua harus mendapatkan akses air,” kata Sri Puryono kepada Wawasan.co Selasa, (23/4).

Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara peringatan Hari Air Dunia (HAD)  XXVII Tahun 2019 yang diselenggarakan BBWD Pemali Juana di Bendungan Jatibarang Semarang,

Sri Puryono menyebut, daerah lain seperti Jakarta, Bandung, Surabaya sudah mulai defisit air. Sementara menurutnya, untuk Jawa Tengah masih aman. “Untuk menjaga ketersediaan air, tentunya cadangan air harus cukup. Maka ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, kurangi sampah plastik. Kedua, menjaga kelestarian lingkungan. Ketiga, pengunaan hemat air,” katanya.

Tiga pesan tersebut, tambahnya, harus disampaikan kepada para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat guna menjaga ketersediaan air di Jawa Tengah. Mengenai sampah plasti,  ia menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara kedua penyumbang sampah plastik terbesar setelah Cina.

“Pesan kedua, menjaga kelestarian alam dengan menanam pohon mulai dari hulu di desa-desa, menjaga kebersihan di area waduk dan lainnya. Yang ketiga, hemat air, ketika mandi sebaiknya menggunakan shower ketimbang gayung. Setiap pagi saya mandi menggunakan shower. Karena penggunaan shower ini bisa lebih hemat air,” katanya.

Selain penggunaan shower, ia juga menyarankan penggunaan gelas bukan wadah plastik ketika minum. “Setiap kali minum saya sediakan gelas ketimbang menggunakan botol atau plastik, karena kalau sisa pasti akan dibuang” ujarnya.

Sementara Dirjen Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam sambutanya yang dibacakan Ketua BBWS Pemali Juana Jawa Tengah Ruhban Ruzziyatno menyampaikan, saat ini masyarakat dihadapkan dengan berbagai permasalahan air. Lebih dari dua miliar atau 40 persen penduduk dunia hidup tanpa air bersih dengan pertumbuhan populasi penduduk sangat cepat dan kebutuhan air akan bertambah 30 persen pada tahun 2050.

Sementara di Indonesia, ketersediaan air bersih juga menjadi salah satu permasalahan penting dalam pengelolaan sumber daya air terpadu dan berkelanjutan.”Maka dari itu, tujuan peringatan HAD ini adalah menginggatkan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya air bagi kelangsungan hidup umat manusia. Sehingga kita lebih peduli dalam melestraikan lingkungan,” harapnya.

Suarabaru.id/Tim