blank
Untuk membantu anak-anak korban bencana banjir di Sentani, Jayapura beberapa waktu lalu, jemaat GKJ Plengkung Magelang pada kebaktian Paskah melalukan penumpulan buku tulis- foto: yON

MAGELANG WAWASANCO- Kebaktian  Paskah ( Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian) yang dilaksanakan  di Gereja Kristen Jawa ( GKJ) Plengkung, sedikit berbeda. Yakni, dilaksanakan lomba menghias telur paskah.

Sesuai dengan tema tersebut, dari perwakilan wilayah-wilayah di GKJ Plengkung menampilkan karya-karya yakni seperti dari Wilayah F, telur- telur paskah dihias dengan bentuk boneka  yang memakai pakaian dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, dari Wilayah C, telur-telur paskah dihias menyerupai boneka petugas KPPS yang bertugas dan segala pernak-perniknya saat Pemilu 17 April kemarin dan lainnya.

Pendeta GKJ Plengkung Gledis Yunia Debora Angelita mengatakan,lomba menghias telur Paskah ini  tersebut  mengambil tema “Kebhinekaan Bersatu Membangun Bangsa”, dinilai sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat yang dalam beberapa hari lalu, satu peristiwa penting telah terlewati yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.

“Ini sangat tepat, karena warga GKJ Plengkung yang merupakan bagian dari masyarakat luas harus bergandeng tangan dan bersatu dalam membangun Bangsa Indonesia ini kembali, setelah adanya sekat-sekat yang terjadi di masyarakat sejak masa kampanye hingga pemungutan suara kemarin,” katanya.

Ia menambahkan, Perayaan Paskah  sangat identik dengan telur, karena telur Paskah mempunyai makna yakni  memberitakan kebangkitan Yesus Kristus sangat efektif dan efisien di zaman sekarang.

Selain itu, telur Paskah  bermakna sebagai kehidupan baru.  Kehidupan baru  tersebut ditandai dengan menanggalkan manusia lama (keinginan daging) dan mengenakan manusia baru (hidup oleh Roh dan berbuah Roh

“Telur Paskah  juga mempunyai makna pengorbanan ceria berdasarkan keceriaan Tuhan Yesus  berkorban demi kebahagiaan umat manusia. Pengorbanan ceria ini dipraktekkan para orangtua ketika merelakan telur ayam diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah,” imbuhnya.

Buku Tulis

Pada kebaktian Paskah tersebut, warga jemaat GKJ Plengkung juga melakukan aksi kemanusiaan bagi  para korban banjir di Sentani, Jayapura, Papua  yang beberapa waktu lalu tertimpa bencana banjir bandang. Aksi kemanusiaan tersebut diwujudkan dengan memberikan persembahan berupa  pengumpulan buku tulis.

“Kami menerima informasi dari Yayasan Kristen Kesehatan untuk Umu (Yakkum Emergency Unit  tentang anak-anak korban bencana banjir Sentani juga sangat memerlukan bantuan. Kemudian, kami berinisiatif untuk mengumpulkan bantuan buku-buku tulis bagi mereka,” kata Gledis.

Menurutnya, pengumpulan buku-buku tulis tersebut  dinilai sangat bermanfaat bagi mereka (anak-anak korban bencana banjir Sentani, red), agar masalah pendidikannya juga tetap terjamin setelah bencana alam menerjang permukimannya.

Langkah tersebut juga agar anak-anak korban bencana banjir Sentani tetap bisa terpenuhi dalam ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.

suarabaru.id/yon