blank
WARTAWAN : Erwin Maryoto, VP Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia dihadapan wartawan.  Foto : Wahono

SURABAYA – Perusahaan minyak asal Amerika Serikat, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), berhasil meningkatkan produksinya di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro.

Saat ini, rata-rata crude oil (minyak mentah) yang dihasilkan lebih dari 210 ribu barrel oil per day (bopd).

‘Tahun lalu, produksi masih kisaran angka 200.000 bopd,” beber Erwin Maryoto, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, Senin (22/4).

Dijelaskan, angka itu setara dengan lebih dari 25 persen total produksi minyak nasional yang sekitar 800.000 bopd.

“Tentu, ini merupakan peningkatan yang signifikan bagi ketahanan energi nasional,” tambahnya.

Menurut Erwin,  dulu target awal produksi minyak hanya 165.000 bopd, kini sudah di kisaan 200.000 bopd,” jelasnya di sela-sela acara Lokakarya Media SKK Migas dan KKKS Jabanusa di kantor SKK Migas Surabaya,  Senin-Selasa (22-23/4)

Erwin menambahkan, pertumbuhan itu dapat tercapai berkat kinerja sangat optimal sumur-sumur migas di Lapangan Banyu Urip.

Selain itu, ExxonMobil juga terus memaksimalkan peningkatan kapasitas produksi dengan fasilitas yang ada.

blank
MEDIA : Acara Lokakarya Media 2019 di gedung Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jabanusa. Foto : Wahono

45 Sumur

Di lapangan Banyu Urip sendiri,  lanjutnya, memiliki cadangan minyak sebanyak 823 juta barel.

Angka tersebut, mengalami peningkatan 80 persen dibanding saat proposal rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) awal, ketika itu hanya sebesar 450 juta barel.

Ditambahkan, lapangan Banyu Urip yang terletak di Blok Cepu tersebut, memiliki 45 sumur.

Sumur-sumur tersebut,  rinciannya, terdiri 30 sumur produksi dan sisanya sumur injeksi.

Sumur injeksi, adalah sumur yang dipergunakan untuk mengembalikan kandungan air, dan gas ke reservoir untuk menjaga tekanan minyak agar tetap stabil,  jelasnya.

Maka untuk lebih memaksimalkan produksi minyaknya, ExxonMobil saat ini sedang melakukan pengembangan lapangan Kedung Keris.

“Minyak dari lapangan Kedung Keris,  diharapkan dapat mulai mengalir pada akhir tahun 2019,” jelasnya.

Dari lapangan Kedung Keris,  diperkirakan mencapai 10 ribu bopd,  kata Erwin lagi.

Jika minyak itu sudah mengalir, akan menambah produksi minyak di Blok Cepu,” tambahnya.

Menurutnya, nanti minyak dari sumur lapangan Kedung Keris dialirkan melalui pipa yang terhubung ke fasilitas pemrosesan pusat di lapangan Banyu Urip.

Perkembangan saat ini, progres kontrak EPC sudah ditanda tangani, proses pengadaan tanah untuk jalur pipa sudah selesai, dan kontraktor EPC sedang melakukan persiapan di lapangan.

Pipa di jalur itu, akan ditanam sepanjang sekitar 16 kilometer, dengan investasi pengembangan lapangan baru sekitar USD 100 juta,” papar Erwin Maryoto (suarabaru.id/Wahono/Agung Wibowo)