blank
Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi dan perwakilan dari Laskar Puisi Menolak Korupsi (PMK) mendeklarasikan untuk menolak korupsi. Foto : SuaraBaru.id/Hoed

TEGAL – Berbagai upaya dilakukan dalam rangka upaya pencegahan tindak pidana korupsi di Indonesia, salah satunya melalui gerakan Puisi Menolak Korupsi yang dilaksanakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan bersama Laskar Puisi Menolak Korupsi (PMK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (20/4). Kegiatan tersebut merupakan acara road show ke-54 puisi menolak korupsi dalam rangka Hari Jadi Kota Tegal.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi juga menggaungkan tolak korupsi melalui puisi yang dibacakan pada acara Malam Deklarasi Kota Tegal Melawan Korupsi, yang diselenggarakan di Gedung Adipura Komplek Balai Kota Tegal.

Dalam puisinya Jumadi mengajak pejabat untuk berani menolak korupsi. Sebab, hasil korupsi merupakan kenikmatan sesaat yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Tuhan YME.

Perwakilan dari KPK, Nanang Farid Syam menyampaikan, alasan menggunakan puisi sebagai sarana pencegahan korupsi karena puisi merupakan obat korupsi. Satu kata kunci yang mencegah korusi adalah berani menolak. “Jadi pejabat harus tegas, jangan karena hutang budi, karena kedekatan emosional kemudian tidak berani menolak korupsi,” tegasnya.

Nanang menilai, penyair punya cara tersendiri dalam upaya pencegahan korupsi, penyair punya cara yang mengena kepada koruptor. Diharapkan kegiatan tersebut semakin ditingkatkan dan tidak hanya dilaksanakan oleh laskar PMK saja, namun bisa dilaksanakann di sekolah-sekolah dan masyarakat umum, agar menjadi pembelajaran dan informasi pencegahan dan pemberantasan korupsi bisa diterima masyarakat. (SuaraBaru.id/Hoed)