blank
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Taufik Nurbakin, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG – Sebanyak 22 SMP/MTs negeri dan swasta di Kota Magelang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) secara mandiri pada 22 – 25 April 2019.

‘’Semua SMP/MTs negeri dan swasta di Kota Magelang melakukan UNBK secara mandiri,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang,  Taufiq Nurbakin,  Kamis (18/4).

Dia menerangkan, tahun lalu tiga sekolah swasta yang belum bisa melakukan UNBK mandiri, namun pada tahun ini  semua sekolah melaksanakannya. Seperti SMP Tiga Bahasa Bhakti Tunas Harapan Magelang, SMP Kristen Indonesia dan SMP Kristen 1.

SMP Tiga  Bahasa Bhakti Tunas Harapan sudah menggunakan sarana komputer sendiri. Sedang SMP Kristen Indonesia memanfaatkan fasilitas milik SMA Kristen Indonesia yang masih dalam satu yayasan. Kemudian SMP Kristen 1 yang menggunakan fasilitas milik SMK Kristen 1 yang berada dalam satu yayasan.

Taufik mengatakan,  fasilitas komputer yang akan digunakan untuk pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs  negeri dan swasta tersebut berjumlah sekitar 3.400 unit.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang  tinggal menyiapkan server, memastikan ketersediaan listrik dan jaringan internet. ‘’Infrastruktur seperti komputer dan jaringan sudah siap, tinggal kami menyiapkan server cadangan termasuk ketersediaan listrik dan satu genset di setiap lokasi ujian,’’ ujarnya.

Persiapan lainnya yang telah dilakukan antara lain bedah standar kompetensi lulusan, dan simulasi atau uji coba latihan mengerjakan soal UNBK dengan komputer secara nyata. Persiapan ini dalam rangka mencapai target 100 persen kelulusan.

Dia menuturkan, uji coba latihan mengerjakan soal itu sesuai dengan MGMP paket try out. Selain itu, ujicoba dilakukan untuk membiasakan siswa dengan komputer dalam simulasi UNBK secara nyata.

‘’Jadi kami sisipkan seperti kondisi mati listrik atau jaringan
terhambat, agar mereka para siswa tak panik menghadapinya saat masalah terjadi,’’ ungkap mantan Kabag Pembangunan Pemkot Magelang.

Taufiq mengimbau siswa dan orangtua tak terlalu khawatir. UNBK bukan sesuatu luar biasa dan bukan untuk menentukan kelulusan. Terpenting  siswa dapat melalui proses pembelajaran tersebut dengan baik.

‘’Harapannya momok itu tidak ada lagi. UNBK ini adalah proses pembelajaran yang harus dilalui, tetapi bukan segala-galanya. Yang penting semua dalam kondisi prima, siap dan relaks,’’ pintanya.

(Suarabaru.id/dh)