blank
MEMERIKSA : Wakapolres Salatiga Kompol Kristianto saat memimpin patroli gabungan dan memeriksa mobil pribadi dan angkutan umum serta boks melintas di batas Kota Salatiga dalam patroli skala besar, sejak Minggu (14/4) malam. Foto : Ernawaty

SALATIGA – Jajaran Polres Salatiga sejak hari tenang jelang coblosan, telah melakukan patroli skala besar. Sejak Minggu (14/4) malam, patroli telah digalakkan hingga Senin (15/4) pagi tadi.

Patroli dipimpin secara bergantian oleh Kapolres Salatiga AKAKBP Gatot Hendro Hartono dan Wakapolres Kompol Kristanto.

Kegiatan kewilayahan ini dengan sasaran senjata api (senpi), bahan peledak (handak), senjata tajam (sajam) dan narkoba.

Ada pun pola pengamanan yang dilakukan yakni secara berkala dengan melibatkan semua unsur pengaman terkait.

Hal ini disampaikan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono saat memimpin apel pergeseran pasukan pengamanan Pemilu di Mapolres Salatiga, Senin (15/4).

blank

Dikatakan Kapolres, patroli yang telah dilakukan selama dua hari terakhir sejak hari tenang disebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan jelang hari H Pemilu, 17 April 2019.

“Patroli kita fokus pada pada dua titik, pinggir kota dan dalam kota,” kata Kapolres.

Untuk pukul 06.00 WIB, ujarnya, patroli difokuskan pada titik-titik di pinggiran Kota Salatiga. Sedangkan, pada pukul 21.00 WIB melakukan patroli di dalam kota.

Dijelaskan orang nomor satu di Mapolres Salatiga, patroli skala besar ini melibatkan unsur TNI, Satpol PP, POM, Dishub serta Linmas.

Ditambahkan Kasubag Humas Polres Salatiga AKP Joko Lelono, patroli besar pada Minggu (14/4) sore pukul 16,00 WIB dipimpin langsung Waka Polres Salatiga Kompol Kristianto.

“Patroli kemudian dilanjutkan  kegiatan 21 dengan pemeriksaan kendaraan bermotor dengan sasarañ senjata api (senpi), bahan peledak (handak), senjata tajam (sajam) dan narkoba di perempatan Pos Kecandran,” papar Joko.

Dalam patroli giat 21 yang dilakukan pada malam hari, cuaca kurang mendukung karena disertai hujan hanya. Patroli dilanjutkan secara kewilayahan.

Hingga berakhirnya kegiatan, diakui Joko tidak ada temuan yang mencurigakan.
“Hanya memeriksa 58 kendaraan pribadi itu pun tidak pelanggaran,” imbuhnya.

Suarabaru.id/Erna