blank
KPU Salatiga Syaemuri Albab hadir menjadi narasumber ditengah agenda Walikota Menyapa yang disiarkan langsung di Radio Suara Salatiga di Kantor Pemkot Salatiga, Rabu (10/4) petang. Foto : Erna

SALATIGA – Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di Salatiga lebih banyak didominasi mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Tercatat, jumlah total pemilih tambahan yg terdata sampai hari ini adalah 2.503 orang dan pemilih dari Salatiga yang keluar daerah sebanyak 1.002 orang, dimana 80 persen diantaranya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.

Hal ini, diungkap Ketua KPU Salatiga Syaemuri Albab ditengah agenda Walikota Menyapa yang disiarkan langsung di Radio Suara Salatiga di Kantor Pemkot Salatiga, Rabu (10/4) petang. Syaemuri mengingatkan bahwa tanggal 13 April 2019 adalah batas pelaksanaan kampanye, sehingga hari berikutnya merupakan masa tenang dan tidak diperkenankan kampanye dalam bentuk apa pun.

“Pencatatan DPTb dilaksanakan paling lambat hari Rabu kemarin, 10 April 2019, pukul 16.00 WIB, Dan akan segera kita lakukan rekapitulasi kepastian jumlah total pemilih Kamis tanggal 11 April 2019,” kata Ketua KPU Syaemuri.

Terkait kesiapan penyelenggaraan Pemilu yang tinggal satu minggu, diakuinya, proses pencatatan daftar pemilih khususnya untuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sudah hampir final. “KPU hanya mengakomodasi para pemilih yang sakit, terkena bencana, sedang menjalani tahanan dan sedang menjalankan tugas,” ungkap Syaemuri.

Sementara, Wali Kota Yuliyanto dalam kesempatan itu menyebut Salatiga menargetkan tingkat partisipasi Pemilu di tahun 2019 ini lebih tinggi dari nasional. Penetapan target yang lebih tinggi dibanding target nasional yang ditetapkan, yakni sebesar 77,5 persen ini.

“Penetapan ini menilik pengalaman pada Pilkada Kota Salatiga tahun 2017 lalu, yang berhasil mencapai angka 82,69 persen,” kata Wali Kota dalam

Wali Kota mengungkapkan, dengan target tingkat partisipasi masyarakat Salatiga pada Pemilu 17 April 2019 mendatang sebesar 82 persen diharapkan agar masyarakat Salatiga tidak golput.  “Karena satu suara akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bangsa, kualitas wakil terpilih di provinsi dan wakil di Kota Salatiga,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki hak pilih, untuk datang ke TPS dan memberikan pilihan sesuai hati nurani masing-masing. Guna mensukseskan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk, Pemkot Salatiga bersinergi dengan seluruh stakeholders, utamanya kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat ,untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya secara jurdil, bebas dan rahasia, dan tidak memberikan tekanan atau mengarahkan pada pilihan tertentu kepada bawahan.

“Kita harus netral. Meskipun tidak mudah, tapi harus kita mulai. Kenetralan ASN bukan berarti tidak mempunyai pilihan, tetapi harus memberi contoh kapada masyarakat, bahwa ASN yang digaji menggunakan uang negara jangan malah membuat gaduh,” paparnya.

Salatiga sebagai Kota Toleran harus bisa benar-benar toleran di segala aspek, termasuk di ranah politik,” imbuhnya.

Suarabaru.id/Erna