blank
UJI COBA : Tampak Divisi Teknik Penyelenggaraan KPU Blora, Achmad Husain (berdiri baju putih), memimpin uji coba Situng nasional Pemilu 2019. Foto : Wahono/

BLORA – Program uji coba sistem informasi penghitungan suara (Situng) secara nasional Pemilu 2019 berjalan lancar. KPU Kabupaten Blora mengaku puas dengan uji coba yang didukung 25 tenaga operator.

Pelaksaan uji coba digelar di ruang data KPU setempat, Rabu (10/4), dipimpin Divisi Teknik Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Achmad Husain, dimulai pukul 10:00 WIB.

“Uji coba nasional Situng Pemilu 2019 tahap ke-3 berjalan lancar, kami puas dengan pelaksanaan ini,” tandas Husain.

blank

Meski demikian, lanjutnya, sistem yang sudah tertata baik, dan cara mengetry data juga sudah bagus, tetap akan dikelola dengan baik untuk keperluan pelaksanannya pada hari H Pemilu.

Dijelaskan Husain, uji coba dengan melibatkan 25 tenaga operator sebagian besar dari mahasiswa Sekolah Tinggi Tehnologi Ronggolawe (STTR) Cepu, dimulai tepat pukul 10:00 WIB.

Proses uji coba Situng, yakni dengan cara mengentry, mengunggah dan pindai fomulir mode C, dan C1 dati setiap TPS yang ada di kabupaten penghasil kayu jati.

“Peran 25 tenaga operator, adalah mengetry dan pindai fomulir mode C, dan C1,” jelas Divisi Teknik Penyelenggaraan KPU, Achmad Husain.

Berbarengan

Menurutnya, sistem informasi penghitungan suara yang populer disebut Situng Pemilu 2019, hampir sama dengan situng Pemilu 2014.

Perbedaannya, jelas Husain, hanya terletak pada waktu pemindaian formulir C1, yaitu formulir yang berisi hasil penghitungan suara pemilu di tempat pemungutan suara (TPS).

Pada Pemilu 2014, pemindaian (scanning) formulir (form) pileg dan pilpres tidak dilakukan secara bersamaan, karena pemilu tidak dilaksanakan secara serentak.

Sementara pada Pemilu 2019, pemindaian C1 akan dilakukan berbarengan, karena  Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) digelar bersamaan.

“Mekanismenya, pemindaian C1 dilakukan di tingkat kecamatan, dan kabupaten,” jelas Husain.

Jadi, lanjutnya lagi, setelah dipindai, data dari C1 akan dipublikasikan melalui situng. Dari situ, masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilu akan mudah mendapatkan informasi. (suarabaru.id/Wahono)