blank
Rektor UIN Walisongo memberikan Buku karyanya kepada Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan yang lainnya.

SEMARANG– Kiai Haji Mustofa Bisri mengatakan, di wilayah Kabupaten Pati, nama Saridin sangat terkenal dan sudah menjadi legenda karena warga di sana mempercayai Saridin (Syekh Jangkung) adalah waliyullah.

Hal itu disampaikan KH Mustofa Bisri dalam Ngaji Budaya dan Launching Buku Fatwa dan Canda Kiai Saridin dalam rangka menuju semarak 50 Tahun Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus 3, Sabtu (6/4).

blank
Gus Mus menyampaikan tausiah sekaligus mendoakan UIN Walisongo Semarang. Foto: A Kafi

“Pemikiran-pemikiran dalam buku ini merupakan pemikiran penulis, bukan Syaikh Jangkung yang di maksud. Sari adalah inti dan din adalah agama,” kata Gus Mus saat mengisi tausiah dalam acara tersebut.

Dalam acara tersebut Gus Mus juga membaca puisinya yang berjudul “Kalau Kau Sibuk, Apa Kau Sempat”.

Sementara itu Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. selaku penulis buku menyatakan, awalnya membuat buku Fatwa dan Canda Kiai Saridin tidak ada kaitannya dengan Syekh Jangkung, dan buku ini dibuat pada awal tahun 2016 yaitu bulan Januari sampai Desember.

blank
Rektor UIN Walisongo sambutan dalam acara Ngaji Budaya dan Launching Buku.

“Saya membuat buku ini ingin membela kiai yang terdesak dengan ustaz yang baru bermunculan. Harapan saya untuk buku ini, supaya bisa dicerna dengan mudah,” ungkapnya.

Acara tersebut selain dimeriahkan oleh Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), juga ada Cak Kirun, Sosiawan Leak, Prie Gs, Timur Sinar Suprabana, dan Komunitas Teater UIN Walisongo.

Menurut Sri Setyowati Mahasiswa UIN Walisongo, acara tersebut sangat bagus dan tokoh-tokoh yang didatangkan sangat luar biasa. Harapannya untuk UIN Walisongo, tahun-tahun selanjutnya bisa lebih baik dalam pelayanan maupun dalam pendidikan.

Suarabaru.id/Kafi