blank
Untuk menyelesaikan rekam data KTP e bagi pemilih pemula,  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung  melakukan jemput bola ke sejumlah SMA/MA/SMK di Kabupaten Temanggung, terutama sekolah-sekolah yang berada di luar Kecamatan Temanggung.foto: Suara baru.id/ Yon

TEMANGGUNG-  Sebanyak  2.200 orang yang menjadi pemilih pemula pada pemilu 17 April mendatang, telah melalukan rekam data kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e).

“Sebanyak 2.200 pemilih pemula tersebut sebagian besar sudah melakukan cetak KTP-e, tinggal 357 orang yang belum cetak KTP-E karena saat ini usianya belum genap 17 tahun,” kata Pelaksana tugas  (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung, Widiatmoko.

Widiatmoko mengatakan, meskipun warga Temanggung yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 sudah rekam data KTP-e, pihaknya tetap akan melakukan penyisiran sebelum 17 April 2019 mendatang untuk mengantisipasi  bila ada warga yang belum rekam data.

Menurutnya, untuk menyelesaikan rekam data tersebut pihaknya  melakukan jemput bola ke sejumlah SMA/MA/SMK di Kabupaten Temanggung, terutama sekolah-sekolah yang berada di luar Kecamatan Temanggung.

“Sementara untuk siswa SMA/MA/SMK  yang ada di wilayah Kecamatan Temanggung, mereka melakukan rekam data langsung di kantor Disdukcapil Kabupaten Temanggung,” katanya.

Ia menambahkan, para siswa yang melakukan rekam data KTP –e tersebut, merupakan para siswa yang nantinya mempunyai hak pilih atau telah berumur 17 tahun pada 17 April  mendatang.

Ia menambahkan, selain melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah, pihaknya juga melakukan jemput bola rekam data KTP-e  hingga pelosok ke desa. Pihaknya juga  mengakui mengalami kesulitan untuk melakukan rekam data bagi warga yang berada di luar Temanggung, seperti kondisi geografis desa yang sulit dijangkau dengan menggunakan mobil operasional.

Selain itu, pihaknya juga berupaya melakukan rekam data di luar Temanggung, khususnya di Pondok Pesantren Tegalrejo Kabupaten Magelang, karena banyak warga Temanggung yang menuntut ilmu di ponpes tersebut.

Suara baru.id/ Yon