blank
MENYIMAK : Para Pekerja di TPA Ngembak Kecamatan Purwodadi menyimak penjelasan dari tim relawan demokrasi basis marginal yang dibentuk KPU Grobogan. Foto Hana Eswe.

GROBOGAN – Sebanyak 25 orang yang bekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngembak sangat antusias ketika didatangi tim relawan demokrasi dari KPU Grobogan, Rabu (3/4). Meski harus menunggu lama, terlihat para tukang sampah ini menyimak penjelasan relawan basis marginal tersebut.

Penjelasan tata cara pencoblosan dan seputar pemilu tersebut dijelaskan jubir tim relawan basis ini, Rya Januar. Lima buah surat suara sampel dikenalkan kepada seluruh peserta sosialisasi.

“Dalam pemilu serentak tanggal 17 April 2019 nanti ada lima surat suara yang harus dicoblos. Ada warna abu-abu untuk Pilpres. Merah untuk DPD. Kuning DPR RI. Biru DPRD Provinsi dan juga hijau untuk DPRD Kabupaten. Semua yang sudah punya KTP dan namanya sudah terdaftar di DPT bisa mencoblos. Jangan sampai golput,” kata Rya, sapaan akrabnya.

Hal yang tidak diduga pada saat simulasi pencoblosan di tempat tersebut yakni banyaknya tukang sampah yang tidak bisa baca dan tulis. Hal tersebut lantaran mayoritas peserta berusia di atas 40 tahun tanpa alat bantu kacamata. Bahkan, ada beberapa yang memang benar-benar tidak bisa baca tulis. Meski demikian, mereka tetap dihimbau menggunakan hak pilihnya pada hari H pencoblosan.

blank
Simulasi Pencoblosan : Seorang tukang sampah diminta melakukan simulasi pencoblosan. Diharapkan, para peserta sosialisasi ini sudah siap saat berada di TPS pada hari H pencoblosan. Foto : Hana Eswe.

Seorang peserta sosialisasi, Suminem, mengatakan, dirinya akan tetap menggunakan hak pilihnya meskipun tidak bisa baca tulis.

“Coblos gambarnya saja nggak papa ya? Saya hanya tahu gambar-gambarnya saja,” kata Suminem, saat diminta memeragakan cara pencoblosan.

Selain melakukan sosialisasi, para relawan ini juga melakukan aksi sosial kepada para pekerja di TPA tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada para tukang sampah yang mencari sesuap nasi di tempat pembuangan sampah terakhir ini.

“Kita lakukan kegiatan sosialisasi diakhiri dengan kegiatan makan bersama. Ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada mereka yang masuk dalam kaum golongan menengah ke bawah,” kata Rya Januar saat ditanya konsep kegiatan sosialisasi ini.

Sementara itu, Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan basis marginal tersebut. Agung mengungkapkan kegiatan tersebut memang menjadi tugas dari para anggota relawan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sesuai basisnya masing-masing.

“Tidak apa-apa kalau dicoblos pada gambarnya saja, itu sudah sah. Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan teman-teman dari relasi ini. Tidak hanya di basis marginal saja. Di basis lainnya, kami mengapresiasi semua kegiatan edukasi tentang pemilu serentak ini kepada seluruh lapisan masyarakat. Terutama di wilayah Kabupaten Grobogan ini,” kata Agung saat dikonfirmasi suarabaru.id.

Agung menambahkan, KPU Kabupaten Grobogan merekrut para relawan demokrasi ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui masing-masing basis secara masif di seluruh wilayah Kabupaten Grobogan. Tujuannya, agar masyarakat teredukasi dan tingkat hehadiran dalam pemilu nanti juga ikut meningkat jumlahnya.

suarabaru.id/Hana Eswe