blank
Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo tengah mengamati pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 013 Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Surakarta , Minggu (31/3) (Foto: SB/ Adji W)

SOLO – Puluhan warga Sondakan Kecamatan Laweyan Surakarta yang berkumpul pada bangunan tenda di lapangan Sriwaru setempat terlihat tenang menanti namanya dipanggil petugas. Diantara alunan music keroncong yang terdengar, mereka segera bergegas mendatangi petugas begitu namanya dipanggil  untuk kemudian menuju ke bilik suara .

Itulah gambaran simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu di TPS 013 Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan Kota  Surakarta. Kegiatan pencoblosan yang digelar KPU  Surakarta dan diikuti 289 pemilih dan berlangsung  di Lapangan Sriwaru Solo, Minggu (31/3).

Menurut Suryo Baruno dari Divisi Teknis Penyelenggaraan  KPU Surakarta,  sosialisasi yang digelar bertujuan memperkenalkan pelaksanaan pemilihan umum pada 17 April 2019.

Dalam kegiatan itu diberikan lima jenis surat suara kepada pemilih untuk dicoblos. Kegiatan yang digelar  dimaksudkan pula untuk menakar kemampuan penyelenggara khususnya KPPS. Sehingga kemudian dapat dilakukan antisipasi bila terjadi kekurangan dalam pelaksanaan sesungguhnya .

Dari pengamatan yang berlangsung dapat diestimasikan setiap pemilih butuh waktu lima hingga delapan menit di bilik suara guna melakukan pencoblosan, terangnya.

Secara terpisah Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti menyatakan, dari pengamatan yanmg dilakukan terlihat  sejumlah hal perlu ditingkatkan.

Utamanya menyangkut pemahaman terkait ketrampilan dan kecepatan petugas KPPS. Serta kesiapan khususnya KPPS ke 4 dan 5. Perlu diketahui,   petugas KPPS 4 bertugas meneliti pemilih masuk dalam DPT atau tidak.

Selanjutnya mengecek daftar NIK dan e KTP.  Sedangkan untuk DPTB  membutuhkan ketelitian lebih dan mempersiapkan jumlah surat suara yang dibutuhkan. Karena itu petugas KPPS 4 dan 5 ini memang harus nyaman, teliti dan tenang. Sebab, merekalah penentu apakah pemilih berwenang menggunakan hak pilihnya atau sebaliknya .

”Setiap pemilih butuh waktu  sekitar delapan menit  untuk melakukan pencoblosan di bilik suara,” jelasnya.

Sementara itu  Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo yang melakukan peninjauan pada kegiatan simulasi di TPS 013 Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan mengatakan,  pihaknya telah melakukan kordinasi dengan pihak terkait dalam hal pengamanan pada seluruh tahapan.

Estimasi dari sisi waktu sekitar enam menit untuk setiap pemilih dinilai agak panjang  dan cukup  melelahkan bagi petugas. Pelaksanaan penghitungan suara diprediksi bakal berlangsung hingga malam hari mengingat jumlah pemilih mencapai hampir 300 orang. Tentunya hal ini harus diantisipasi.

”Saya yakinkan kepada seluruh masyarakat Surakarta, insyaallah tanggal 17 April 2019 aman . Silakan datang ke TPS untuk menyalurkan aspirasi dengan memberikan hak suaranya.  Kami menjamin keamanan  kota Surakarta,” tandasnya. (SuaraBaru.id/Adji W)