blank
Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya memberikan tausyiah dalam Pangajian Akbar: Doa dan Zikir untuk Kesatuan dan Persatuan di Lapangan Mbah Gede Mlangse Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Selasa (26/3).

SLAWI – Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya meminta masyarakat untuk tidak tercepah belah dengan adanya Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Masyarakat juga diminta untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta jangan mudah terpengaruh dengan berita hoaks atau berita bohong.

“Kita adalah bangsa yang kuat, tidak mudah dipecah belah,” tegas Habib Lutfi dalam tausianya pada Pangajian Akbar: Doa dan Zikir untuk Kesatuan dan Persatuan yang digelar Anggota Komisi 9 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Hj. Dewi Aryani, MSi di Lapangan Mbah Gede Mlangse Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Selasa (26/3).

Dikatakan Habib Lutfi, masyarakat jangan memberi kesempatan kepada oknum-oknum yang ingin melihat Indonesia mudah dipecah belah. Buktikan kalau bangsa Indonesia punya harga diri, bangsa yang tidak rela sejengkal tanah pun diinjak-injak.

“Jangan mudah dipengaruhi dengan berita hoaks. Kita harus bisa menangkal, harus bisa membentengi. Sebab kalau dibiarkan, bangsa akan pecah belah. Kalau ada berita apapun yang tidak baik, simpan yang rapat. Jangan membuka aibnya orang. Jangan membuka aib sesama kita,” tutur Habib Lutfi.

Sementara itu, Dewi Aryani sebagai pemrakarsa acara Doa dan Zikir untuk Kesatuan dan Persatuan mengatakan, dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019, banyak terjadi di masyarakat bibit-bibit perpecahan, salah satunya dengan banyaknya hoaks atau berita bohong, isu-isu yang tidak baik, fitnah-fitnah dan lainnya.

“Maka untuk meredam itu, saya berinisiatif mengundang Habib Lutfi untuk doa dan zikir bersama, serta mendengarkan wejangan yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan,” terang politisi PDIP yang berangkat ke Senayan dari Dapil Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes).

Menurutnya, pada intinya semua yang mayoritas umat muslim, sama-sama anak bangsa dan Negara Indonesia, maka apapun pilihanya, apapun perbedaan-perbedaan yang ada jangan memicu permusuhan.

“Sebetulnya demokrasi ini harus disikapi dengan riang gembira, dengan suka cita, karena kita akan bersama-sama menggunakan hak pilihnya. One man one vote, satu orang punya hak satu suara. Maka kita tidak boleh memaksakan atau saling memaksakan, harus memilih siapa,” ujar Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr.

Dewi Aryani yang juga Caleg DPR RI menyatakan siap bertarung, beradu ide, beradu program, sehingga masyarakat bisa memilih pemimpin seperti apa yang akan mereka pilih untuk menjadi presiden dan Anggota DPR RI, maupun Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Harapan saya sebagai Caleg DPR RI, menghimbau kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang amanah, jujur, terbukti punya kinerja yang berpihak kepada rakyat, dan tentunya yang tidak korupsi,” pungkasnya.

Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya memberikan tausyiah dalam Pangajian Akbar: Doa dan Zikir untuk Kesatuan dan Persatuan di Lapangan Mbah Gede Mlangse Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Selasa (26/3).

suarabaru.id/guntur