blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo didampingi pejabat terkait, menghadiri pengarahan dan sarasehan program penanganan kemiskinan melalui bidang infrastruktur di Kabupaten Wonogiri. foto: suarabaru.id/edi

WONOGIRI-Bupati Wonogiri Joko Sutopo berpesan kepada segenap pihak penerima program pembangunan infrastruktur,  bahwa kegiatan ini lebih dari upaya menghadirkan sarana infrastruktur, akan tetapi sekaligus menanamkan prinsip pemberdayaan masyarakat. Menanamkan rasa  Rumangsa Melu Handarbeni, sehingga ikut terpanggil untuk menjaga dan merawat hasil-hasil program, agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal.

Hal tersebut disampaikan Bupati pada acara pengarahan dan sarasehan  program penanganan kemiskinan  melalui bidang infrastruktur  di Kabupaten Wonogiri. Acara berlangsung  di pendopo rumah dinas bupati, Kamis (21/3)

‘’Hal ini berlaku menyeluruh baik pada program P3-TGAI, Program Pamsimas, maupun program peningkatan produksi pertanian,’’ kata Bupati di hadapan para camat, lurah, kepala desa dan penerima program.

Ke depan,  masih kata Bupati, pola pembangunan dengan pemberdayaan masyarakat, membangun kemandirian masyarakat, harus terus ditingkatkan.

‘’Tentu dengan penekanan pada aspek kelestarian lingkungan, karena pada beberapa kasus, pembangunan yang tidak berorientasi lingkungan justru menghasilkan kerusakan alam dan bencana,’’ kata Bupati yang kerap disapa Mas Jekek tersebut sembari menambahkan bahwa  program pembangunan infrastruktur ini adalah untuk membangun masyarakat Wonogiri yang mayoritas petani agar semakin mudah dalam menjalani profesi sebagai petani, semakin produktif karena dukungan sarana dan prasarana yang semakin baik.

Di tempat yang sama, Sekda Wonogiri Drs Suharno menjabarkan bahwa, pembanguna infrastruktur yang digelontorkan ke Wonogiri diantaranya  program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) tahun 2019 sebanyak 35 kelompok perkumpulan petani pemakai air (P3A),  program Pamsimas III sebanyak 25 kelompok masyarakat dan program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan 11 kelompok tani. ‘’Program tersebut dibiayai dari DAK tahun 2019,’’ ungkap Sekda. suarabaru.id/edi