blank
Bupati Pemalang, Junaedi menyerahkan LKPJ tahun angggaran 2018 ke Ketua DPRD setempat Agus Sukoco. Foto: Dok

 

PEMALANG – Alokasi belanja modal sebesar Rp 409 miliar teralisasi sekitar Rp 290 miliar atau 70, 99% dari pagu anggaran yang telah ditetapkan. Adapun sisa lebih perhitungan anggaran atau silpa tahun 2018 sebesar Rp 313 miliar.

“Adapun Silpa disebabkan karena ketentuan waktu penetapan kebijakan anggaran tahun berikutnya dilaksanakan di tengah berakhirnya pelaksanaan APBD tahun berikutnya. Oleh karena itu di tahun mendatang diperlukan penguatan prognosis terhadap realisasi anggaran pada tahun anggaran yang berkenaan,” ujar Bupati Pemalang, Junaedi, baru baru ini.

Dia mengatakan, perkembangan makro ekonomi yang menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 menurut BPS mencapai 5,59 persen tumbuh beserta sebesar 0,20 persen dibandingkan tahun 2017 yaitu 5,35 persen. Pencapaian tersebut melampaui target yaitu sebesar 5,45 persen.

Ada tiga sektor terbesar penyumbang pertumbuhan ekonomi yaitu, pertanian sebesar 26, 53 persen industri pengolahan sebesar 20,88 persen dan perdagangan sebesar 16,04 persen pendapatan perkapita Kabupaten Pemalang tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp 17.981.169 per tahun atau naik sebesar 6,80 persen dibanding tahun 2017.

Tiga sektor penyumbang pertumbuhan pendapatan perkapita terbesar adalah pertanian kehutanan dan perikanan industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor.

“Lancarnya arus distribusi barang mudahnya akses informasi harga barang dan jasa serta stabilitasnya harga komoditas strategis pada tahun 2018 berdampak pada terkendalinya laju inflasi di Pemalang. Laju inflasi di Kabupaten Pemalang pada tahun 2018 tercatat sebesar 2, 95 persen, masih di bawah laju inflasi nasional sebesar 3,13 persen, laju inflasi itu lebih rendah apabila dibandingkan inflasi tahun 2017 sebesar 3,64 persen,” imbuhnya.

Ia menambahkan, laju inflasi di Pemalang masih dibawah target inflasi RPJMD 6,1 sampai 6,9 persen. Penyumbang angka inflasi yang cukup besar adalah bawang merah bensin jeruk rokok filter dan lainnya.

Mengacu pada kriteria bank dunia, maka angka inflasi di Pemalang tersebut masih tergolong rendah yang mengindikasikan bahwa keadaan ekonomi cukup stabil untuk kelangsungan jalannya roda perekonomian pembangunan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2017 sebesar 65,04 ada pertumbuhan sebesar 0,87 poin jika dibandingkan dengan IPM tahun 2016 yaitu sebesar 64,17.

IPM di Pemalang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Jawa Tengah dan nasional, sementara itu bila dibandingkan dengan wilayah regional dan sekitarnya angka IPM di Pemalang sedikit lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Brebes.

Suarabaru.id/Hangsae