blank

KUDUS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus meminta PLN berupaya semaksimal mungkin mengantisipasi kendala jaringan listrik saat pelaksanaan pemungutan suara 17 April Pemilu 2019.  Pasalnya, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dipastikan akan berlangsung hingga malam dan membutuhkan pencahayaan yang cukup.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar saat pemungutan suara hingga proses penghitungan selesai, tidak terjadi pemadaman listrik terutama di TPS-TPS,” kata Sekretaris KPU Kudus, Heri Darwanto, Rabu (20/3).

Menurut Heri,  berdasarkan pertemuan dengan PLN, sudah ada kesanggupan dan komitmen menjaga jaringan listrik dari kendala. Namun demikian, pihaknya juga berharap seluruh jajaran KPPS juga mengantisipasi dengan mempersiapkan pencahayaan cadangan jika memang terjadi kendala.

”Yang susah jika ada faktor alam seperti angin atau hujan. Tapi yang jelas, PLN sudah memberikan komitmen untuk menjaga aliran listrik tetap menyala selama pemungutan dan penghitungan suara,” tandasnya.

Hal tersebut, kata heri, juga berlaku untuk proses rekap baik di tingkat PPK maupun di tingkat KPU. Antisipasi harus dilakukan agar seluruh proses tersebut berjalan dengan lancar.

Sementara, Manager UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kudus, Darmadi menegaskan PLN Kudus mengajak untuk menyukseskan bersama penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan menjaga pasokan listrik agar tidak terganggu.

“Perhatikan selalu aspek aspek keselamatan kerja dengan prinsip Peduli, Taat, dan Tanggap. Dan ingat selalu komitmen direksi bahwa tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia,” ujar Darmadi.

Dalam hal ini PLN memiliki pasukan khusus PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) yang siap melaksanakan pekerjaan tanpa pemadaman. PDKB hadir untuk mengoptimalkan pelayanan pelanggan PLN.

“Pemeriksaan peralatan kerja dan pasukan seperti ini dilakukan secara rutin dan periodik sebagai wujud antisipatif dan kesiapsiagaan bila harus dilakukan pekerjaan baik prefentif maupun korektif,” tandasnya.

Suarabaru.id/Tm