blank
Kepala Satpol PP Rembang, H Waluyo.(Foto: Djamal AG)

REMBANG – Terbatasnya kendaraan operasional serta kurangnya jumlah personel anggota keamanan dan petugas pemadam kebakaran, membuat kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Rembang,  kurang maksimal.

“Satpol PP Rembang  hanya memiliki anggota kemananan sebanyak 50 orang PNS, yang dibagi menjadi 6 regu. Sedang untuk petugas pemadam kebakaran hanya 15 personel yang dibagi 4 regu. Semua personel harus siap siaga sepanjang hari,” kata Kepala Satpol PP Rembang, H Waluyo, Selasa (19/3).

Dijelaskan, untuk pengamanan objek vital, rumah bupati/wakil bupati, pengawalan bupati/wakil bupati, patroli kamtibmas, dan melaksanakan penegakan peraturan daerah, hanya ditangani  50 personel. Jumlah itu masih kurang banyak, karena idealnya ditangani 70 hingga 80 personel.

Satpol PP juga butuh petugas keamanan wanita. Pasalnya, jika menangani kasus yang melibatkan wanita, sedikit ada hambatan, karena tak mungkin ditangani petugas laki-laki. “Paling tidak kami butuh tambahan 2 personel wanita, utamanya yang fisiknya masih prima,” kata Waluyo.

Kemudian, untuk petugas pemadam kebakaran juga butuh tambahan. Sebab Rembang memiliki 294 desa yang tersebar di 14 kecamatan.  Jika sampai terjadi dua atau lebih peristiwa kebakaran di tempat berbeda dan waktunya bersamaan, tak mungkin bisa ditangani secara cepat kalau hanya mengandalkan 15 personel. “Untuk ukuran Kabupaten Rembang, idealnya punya 30 petugas pemadam kebakaran,” ucapnya.

Lebih lagi, sekarang ini Satpol PP punya tugas baru, yakni menjaga keamanan di alun alun dan sekitarnya, khususnya untuk mengantisipasi  terjadinya gangguan keamanan dan penertiban pengamen serta pengemis yang banyak dikeluhkan penikmat kuliner di tempat itu.

“Saya sudah mengusulkan tambahan personil ke Pak Bupati, namun belum ada realisasinya. Ya terpaksa mengoptimalkan personil yang ada, meski agak kedodoran,” terangnya.

Selain itu, untuk masalah infrastruktur,  Satpol PP juga sangat memprihatinkan. Mobil patrol kurang, lebih lagi mobil pemadam kebakaran. “Jika ingin sigap dalam menangani kebakaran, paling tidak tiga kecematan disediakan satu mobil pemadam kebakaran,” akunya.

Menurutnya, mobil pemadam kebakaran yang ada sekarang ini sudah ada yang dongkrok. Begitu halnya mobil patroli, juga sudah uzur. Untuk menjalankan tugas ataupun kegiatan penegakan perda sangat kurang memadai,” ujar Waluyo.

Yang membuat risau Kepala Satpol PP, saat ini pemerintah daerah tengah gencar-gencarnya melakukan efisiensi anggaran.  “Kalau ada pengurangan anggaran untuk operasional, jelas repot. Seharusnya ditambah, biar semua pekerjaan lancar,” pungkasnya.(suarabaru.id/Djamal AG)