blank
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo bersama Dirut PT ICON+, Erwin Hidayat Abdullah dan Kepala Diskominfo, Eko Suryantoro berada di area Ides Cafe di Taman Kartini. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo memberikan fasilitas wifi gratis di Taman Kartini, Taman Fatmawati, serta tempat-tempat strategis lain.

Akses internet gratis itu diwujudkan terkait dengan keberadaan ‘’Ides  Café’’ di Taman Kartini. Ides Cafe bisa dimanfaatkan pengunjung maupun pedagang kaki lima (PKL) di seputar Kantor Arsip dan Perpustaan Daerah  (Arsupda) dan depan Masjid Jamik, Wonosobo.

Bupati Wonosobo, Eko Purnomo SE MM, Selasa (19/3), mengatakan penyediaan fasilitas internet gratis bagi masyarakat merupakan bentuk perhatian pemerintah merespon perkembangan tehnologi informasi yang cepat dan pesat.

“Bagi generasi milenial, pelajar, mahasiswa dan pelaku usaha maupun masyarakat umum bisa memanfaat fasilitas internet gratis kapan saja,” katanya.

Bupati Eko Purnomo yang melihat langsung dan membuktikan kemanfaatan Ides Café juga mengaku mengapresiasi inisiatif ICON+. Pihaknya menegaskan terus berupaya  agar kerja sama Pemkab dengan ICON+ dapat ditingkatkan demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

“Harapan ke depan, kerja sama dengan ICON+ ini akan dapat menambah lagi layanan seperti Ides Café ini di ruang-ruang terbuka publik lain sampai ke wilayah desa. Sehingga bisa menghidupkan  ekonomi digital warga,” ungkap Eko.

Pemkab Wonosobo melalui Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo), dalam memenuhi fasilitas internet gratis, sejak beberapa waktu lalu telah mengandeng PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) guna mendukung realisasi Wonosobo sebagai kota smart city dan smart
regency.

Kepala Diskominfo, Eko Suryantoro mengatakan selain di Taman Kartini, Desa Dieng , Kecamatan Kejajar oleh PT ICON+ juga dijadikan sebagai proyek percontohan program desa wisata online yang digulirkan Kementerian BUMN, belum lama ini.

“Desa Dieng dipilih menjadi mitra ICON+ karena letaknya berada di kawasan wisata pegunungan Dieng. Selain Wonosobo, ada 4 daerah lain yang digandeng ICON+, yakni Mandalika, Toba Samosir, Kutai Kartanegara, dan Banyuwangi,”  kata Eko.

Dengan dijadikan Desa Dieng sebagai desa wisata online, diharapkan kemajuan desa akan cepat terwujud. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Dieng cukup mencari informasi secara online. Potensi wisata, produk UMKM, kekayaan seni dan budaya bisa dikenalkan melalui  internet.

Model Desa Wisata

Ke depan, Desa Dieng akan menjadi desa model desa wisata online di Indonesia. Internet  gratis yang disediakan dengan kecepatan tinggi dan tanpa batas kuota alias gratis.

Komisaris Utama ICON+, Edwin Hidayat Abdullah, ketika meninjau Ides Cafe di Taman Kartini mengatakan bersedia menjalin kerja sama dengan pemerintah desa yang menginginkan kemudahan akses jaringan internet untuk memudahkan warga mengembangkan ekonomi digital.

“Jaringan ICON+ yang merupakan anak usaha PT PLN Persero, akan memudahkan jangkauan hingga ke daerah-daerah terpencil dengan kecepatan akses yang lebih stabil karena telah menggunakan fiber optic,” katanya.

Pemkab Wonosobo sendiri berhasil lolos seleksi penilaian program gerakan menuju 100 smart city Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo) RI.

Bersama 24 daerah lain di Indonesia, Wonosobo dinilai layak untuk mendapatkan pendampingan dalam upaya mewujudkan smart city dan smart regency, berdasarkan hasil paparan yang disampaikan di depan tim penilai pada akhir Februari silam di Jakarta.

Kepala Bidang Informatika Diskominfo, Sulistiyani mengatakan ada sejumlah hal yang menunjang hasil penilaian dari Kemeninfo RI, sehingga Wonosobo dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan pendampingan untuk akselerasi program smart city dan smart regency.(SuaraBaru.id/Muharno Zarka)