blank
Ribuan siswa SD, SMP dan SMA sederajat di Kudus menggelar istighosah dan dzikir bersama guna menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional. Foto: Suarabaru.id

KUDUS – Ribuan siswa dari seluruh sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat menggelar istighosah dan dzikir bersama di alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Sabtu (16/3). Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta Kantor Kemenag Kudus tersebut dilakukan untuk menyambut pelaksanaan Ujian Nasional 2019.

Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan diantaranya Bupati Kudus, HM Tamzil, Kapolres Kudus, AKBP Saptono, Kepala Disdikpora Kudus, Joko Susilo, serta beberapa perwakilan dari Kemenag Kudus, MUI Kudus, serta Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia.

Datang dengan baju muslim berwarna putih, para siswa yang didampingi para guru tersebut dengan khusyuk mengikuti prosesi istighosah dengan duduk di hamparan rumput alun-alun. Saking banyaknya peserta, bahkan banyak diantaranya yang duduk di ruas jalan di sekeliling alun-alun.

Meski demikian, setiap lantunan bait doa dan ayat suci Alquran yang dibaca oleh para kiai di atas panggung, diikuti  dengan khidmat oleh para siswa.

Bupati Kudus HM  Tamzil dalam sambutannya mengingatkan kepada semua siswa siswi untuk terus berusaha, belajar secara sungguh-sungguh serta tekun dalam beribadah.  Ia juga mengingatkan untuk tidak takut dalam menghadapi ujian nasional yang akan jatuh pada tanggal nanti

“Jangan takut, jangan grogi, jangan cemas, dan banyak berdoa,” ucap Tamzil pada ribuan siswa.

Tamzil juga sedikit menekankan pada gaya hidup kaum milenial yang terus menerus bergantung dengan hp. Oleh karena itu, pihaknya pun menghimbau untuk tidak terus-terusan menggenggam dan bermain hp di manapun, kapanpun, dan saat apapun.

“Sementara di stop dulu itu, yang masih ada di tangan, telepon selulernya disimpan dulu,” tegas Tamzil.

Selain jadi tempat para siswa menguji dirinya setelah enam maupun tiga tahun belajar, Ujian Nasional juga merupakan ujian bagi para guru yang menempa siswanya. Hasil ujian nasional akan jadi tolak ukur seberapa berhasilkah metode pembelajaran selama ini. Tak lupa, Tamzil pun mengharapkan dan mendoakan, supaya para siswa di segala tingkatan diberi kemudahan dalam mengerjakan.

“Ini juga ujian untuk guru, semoga sukses semua,” terangnya.

blank
Bupati Kudus HM Tamzil bersama Forkopinda ikut hadir dalam istighosah dan dizikir bersama siswa menghadapi Ujian Nasional. foto: Suarabaru.id

Secara terpisah, Kepala Disdikpora Kudus, Joko Susilo menyatakan, untuk persiapan Ujian Nasional di Kabupaten Kudus pada tahun ini sudah sesuai rencana, progres persiapan dijelaskan pihaknya, sudah sangat siap untuk menggelar ujian nasional. “Untuk total keseluruhan yang mengikuti ada 41.694 ribu siswa,” tandasnya.

Friska (17) salah satu siswa SMA di Kabupaten Kudus mengharapkan jika nantinya dia dan teman-temannya lulus dalam ujian nasional. Oleh karena itu, Friska bersungguh-sungguh ikut istighosah agar mendapatkan kelancaran saat pelaksanaan ujian. “Tentunya saya berharap bisa mendapatkan nilai yang memuaskan juga,” ujarnya.

Insiden New Zealand

Senada, Ali siswa kelas enam SD di Kudus juga mengharapkan hal yang sama. Dipermudah dalam ujian nanti, adalah harapannya. “Semoga lulus semuanya,” tandas bocah berumur 12 tahun tersebut.

Acara Dzikir sendiri diteruskan dengan mau’idho khasanah yang berisi motivasi-motivasi serta wejangan untuk para siswa supaya tambah semangat. Kegiatan tersebut diisi oleh KH Mahfud Irsyad.

Selain doa dan dzikir bersama terkait sukses ujian nasional, seluruh siswa di Kudus yang hadir juga mendoakan para umat muslim di New Zealand yang meninggal karena ditembaki secara membabibuta oleh teroris di Masjid.

Suarabaru.id/Tm