blank
Ratusan siswa MTS Negeri 2 Brebes bersama guru melakukan salat gaib untuk mendoakan korban penembakan brutal di Selandia Baru, kemarin. (Foto: iwan)

BREBES – Aksi penembakan terhadap jamaah yang akan melaksanakan salat Jumat di Selandia Baru, mendatangkan kecaman dan keprihatinan dari berbagai pihak di tanah air Indonesia. Ratusan siswa di MTs Negeri 2 Brebes, Sabtu (16/3), melaksanakan salat gaib di masjid sekolah untuk mendoakan para korban yang tewas dalam aksi tersebut.

Selain para siswa, salat gaib juga diikut para guru. Salat gaib dilakukan dengan memanfaatkan waktu senggang saat mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sebelum melakukan salat gaib, para siswa juga diberikan pemahaman oleh guru pembimbing terkait fungsi salat gaib, termasuk materi ukuwah islamiah.

Seperti dikabarkan, sebanyak 40 orang dilaporkan tewas dalam aksi penembakan brutal yang terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru. Dari korban itu, dua di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI). Penembakan itu terjadi saat mereka melaksanakan salat Jumat pada 15 Maret 2019.

Kepala Sekolah MTs Negeri 2 Brebes, Akhmad Suaedi mengatakan, ada lebih dari 150 siswa dan para guru yang ikut melaksanakan salat gaib untuk mendoakan para korban penembakan brutal di Selandia Baru.

Selain untuk mendoakan agar para korban mendapat tempat di sisi Allah SWT dan meninggal sebagai syuhada, kegiatan itu juga sebagai bentuk keprihatian masyarakat Brebes terhadap aksi tersebut.

Di sisi lain, sebagai bentuk solidaritas sesama muslim di dunia. “Kami ikut bela sungkawa dan berduka sedalam-dalamnya atas musibah ini. Melalui salat ini, kami doakan mereka para korban bisa diterima di sisi Allah SWT dan meninggal sebagai syuhada,” ujarnya.

Menurut dia, dilaksanakannya salat ghoib juga sebagai bentuk pembelajaran bagi para siswa di sekolahnya. Menginggat dalam proses pembelajaran, salat gaib tersebut masuk dalam mata pelajaran fiqih. “Dengan praktik salat gaib ini, kami harapkan para siswa juga semakin memahami pelajaran yang diterima di sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Fairus Ardhan, salah seorang siswa mengatakan, salat ghoib yang dilaksanakan bersama teman-teman dan para guru, ditujukan untuk mendoakan para korban dalam penembakan di dua masjid, di Selandia Baru.

“Atas kejadian ini, kami sangat prihatin. Para korban itu merupakan saudara kami sesama muslim. Semoga dengan doa yang kami panjatkan ini, mereka diterima ditempat terbaik di sisi Allah SWT,” pungkasnya.

Suarabaru.id/Iwan