blank
Kabid PPA DP3KB Kabupaten Brebes, Rini Puji Astuti tengah berkoordinasi dengan Kanit PPA Satreskrim Polres Brebes Iptu Puji terkait laporan kasus dugaan penganiayaan yang dialami SA oleh ayah kandungnya, Sabtu. (Foto:iwan)

BREBES – SA (13), kini terbaring lemas di salah satu ruang perawatan RSUD Brebes. Kondisi tubuhnya kurus kering dan terdapat sejumlah bekas luka. Gadis yang masih di bawah umur ini, diduga mengalami penyiksaan dan disekap oleh ayah kandungnya.

Keluarga korban dengan didampingi Satgas Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Kabupaten Brebes, Sabtu (16/3) mendatangi Mapolres Brebes untuk melaporkan kasus penganiayaan yang dialami SA, warga Kecamatan Wanasari, Brebes tersebut.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes, Rini Puji Astuti mengungkapkan, kasus dugaan kekerasan yang menimpa anak di bawah umur itu terungkap berawal dari paman korban yang mengunggah foto korban di facebook.

Salah satu anggota Satgas PPA mengetahui dan menindaklanjutinya. Tim Satgas PPA kemudian mendatangi korban yang masih menjalani perawatan di RSUD Brebes, sekaligus menemui ibu korban.

Anak ini diduga menjadi korban penganiayaan ayah kandungnya yang tinggal di Kecamatan Tanjung. Selain dari pengakuan korban, ini diketahui juga dari banyaknya bekas luka di tubuh korban.

“Bahkan, korban diduga juga mengalami patah tulang kaki akibat penganiayaan itu. Karenanya, kami mendampingi dan mendorong keluarga korban untuk melapor ke polisi,” ujar Rini Puji Astuti saat ditemui di Mapolres Brebes, Sabtu (16/3).

Dari pengakuan korban dan keluarga korban, lanjut dia, SA merupakan anak korban percerian kedua orang tuanya. Awalnya, usai kedua orang tuanya bercerai SA ikut dengan ibunya. Namun setelah enam bulan tanpa sepengetahuan ibunya, SA diambil ayahnya. Meski ibunya telah berusaha mencari anaknya itu tetapi tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, setelah setahun ikut ayahnya tersebut SA diantar seseorang ke rumah adik perempuan ayahnya (bibi-red) yang tinggal di Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes.

Saat diantar itu SA hanya diturunkan di tengah jalan dan berjalan kaki menuju rumah saudaranya tersebut. Melihat SA datang, bibinya kaget karena kondisinya sangat memprihatinkan. Selain dalam keadaan sakit, kondisi tubuh SA juga sangat kurus.

“Korban ini tiba di rumah tantenya, Selasa malam (12/3) dan langsung di bawa ke RSUD Brebes. Kejadian ini kemudian diberitahukan ke ibu dan paman korban. Dari keterangan keluarga dan pengakuan SA ini, ia selama ikut ayahnya kerap mendapat kekerasan. Bahkan, SA ini disekap tidak boleh keluar rumah. Korban juga tidak bersekolah,” ceritanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, atas peristiwa itu, tim Satgas PPA melakukan pendampingan terhadap SA.

Pihaknya juga mendorong keluarga korban melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke polisi. “Hari ini, kami bersama keluarga korban mendatangi Polres Brebes untuk melaporkan kasus ini. Kami ditemui langsung Kanit PPA Satreskrim Polres Brebes, Iptu Puji,” sambungnya.

Kanit PPA Satreskrim Polres Brebes, Iptu Puji membenarkan, pihaknya kedatangan tim Satgas PPA Brebes bersama keluarga korban. Mereka datang untuk melaporkan kejadian yang menimpa SA tersebut. “Saat ini kami tengah menindaklanjutinya,” katanya singkat.

suarabaru.id/iwan