blank
Bupati Sri Sumarni didampingi Ka Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet Widodo memantau jalannya pelaksanaan khitanan massal, Kamis (7/3). Foto : Hana Eswe

GROBOGAN- Seorang anak laki-laki berjalan tertatih sambil memegangi bagian atas sarung yang dikenakannya. Anak itu merupakan satu dari 105 peserta yang ikut dalam kegiatan khitanan massal. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Riptaloka kompleks Setda Grobogan, Kamis (7/3). Seluruh peserta khitan ini merupakan anak-anak yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.

Khitan massal ini merupakan rangkaian acara Hari Jadi Kabupaten Grobogan ke-293. Kegiatan tersebut dilaksanakan Dinas Kesehatan Grobogan yang bekerja sama dengan Bagian Kesra Setda Grobogan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Grobogan.

Hadir dalam kegiatan ini Bupati Grobogan Sri Sumarni yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo serta beberapa para pejabat Forkopimda, tamu undangan, dan keluarga peserta khitanan massal ini.

Menurut dr Slamet Widodo, pelaksanaan kegiatan khitanan massal ini berlangsung lancar. Di samping itu, seluruh peserta yang ikut terwakili dari semua kecamatan. Selain itu, kegiatan ini telah menjadi agenda rutin tahunan yang diadakan Dinas Kesehatan dalam rangkaian acara hari jadi Kabupaten Grobogan.

Panitia yang semula menargetkan 100 peserta, ternyata peminatnya membludak. “Tadi pelaksanaannya lancar, peserta dari semua kecamatan juga terwakili, kemudian target kami 100 peserta dan ternyata yang ikut 105 peserta. Sambutan dari masyarakat juga baik dengan pelaksanaan kegiatan khitanan massal ini. Kita menggandeng bagian Kesra dan juga Baznas untuk kegiatan ini,” kata Slamet, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi suarabaru.id.

blank
Bupati memberikan semangat kepada peserta khitan agar menahan rasa sakitnya sebentar saat dikhitan. Foto : Hana Eswe

Dr Slamet menambahkan, melalui khitanan ini, anak-anak laki akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain dapat membersihkan tubuh sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit.

Dengan khitan ini tentunya juga ada perubahan yaitu perubahan pada perkembangan psikis dan fisik anak. Usia-usia anak yang setelah khitan ini dengan anak yang sebelum khitan berbeda dalam kondisi pertumbuhannya seperti badannya lebih tinggi,” ungkap Slamet.

Dari 105 peserta khitan, sembilan di antaranya merupakan anak-anak dari yayasan Khazanah Indahnya Sedekah (KIS). Mereka sangat senang akhirnya dapat dikhitan secara gratis tersebut.  Hal tersebut seperti yang diungkapkan Tomi Faisal dari yayasan tersebut.

“Sembilan anak dari yayasan kami dikhitankan dalam khitanan massal ini. Kami sangat senang karena kegiatan ini sangat bagus bagi anak-anak yang berasal dari kalangan tidak mampu yang ingin khitan. Tentunya kami berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan agar keinginan anak-anak untuk khitan secara gratis ini tersalurkan,” kata Tomi.

suarabaru.id / Hana Eswe