blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito membuka program padat karya infrastrukktur dengan memukul gong, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Program padat karya infrastruktur di Kota Magelang menyerap tenaga kerja sebanyak 578 orang. Ini sejalan dengan tujuan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)  mendayagunakan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur dari keluarga kurang mampu.

Hal itu disampaikan Kepala Disnaker Kota Magelang Gunadi Wirawan usai pembukaan kegiatan padat karya infrastruktur Kota Magelang tahun 2019, di Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Selasa (5/3/).

‘’Tenaga kerja yang diserap pada program ini sebanyak 578 orang berasal dari 17 kelurahan se Kota Magelang. Setiap kelurahan 34 orang. Sedang sasarannya adalah penganggur dan setengah penganggur dari keluarga kurang mampu, pencari nafkah utama dalam keluarga,’’ katanya.

Menurutnya, tujuan program padat karya adalah menyediakan lapangan kerja sementara, sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat melalui upah pekerja. Mereka bekerja membangun sejumlah infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.

‘’Program ini mendukung program strategis Pemkot Magelang, terutama untuk mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT),’’ terangnya.

Gunadi menerangkan, tahun 2019 upah tenaga kerja padat karya infrastruktut bertambah Rp 5.000 per orang. Dengan rincian, mandor Rp 65.000 per orang, kepala tukang Rp 70.000 per orang, tukang batu Rp 65.000 per orang dan pekerja Rp 55.000 per orang.

‘’Mereka akan bekerja selama 20 hari ke depan, dari pukul 08.00-12.00, khusus Jumat dari pukul 07.30-11.00 WIB,’’ ujarnya.

Program yang menyerap anggaran APBD Pemkot Magelang 2019 sebesar Rp 1.44 miliar ini, diwujudkan sejumlah kegiatan pembangunan infrastruktur di tiga kecamatan. Di Kecamatan Magelang Utara dan Magelang Tengah berupa pembuatan talud/pondasi, tembok makam dan pembuatan plat beton tutup saluran.

‘’Sedang di Kecamatan Magelang Selatan berupa pembuatan talud/pondasi, pembuatan rapat beton jalan, talud makam dan talud lahan bengkok,’’ tutur Gunadi.

Wali Kota Sigit Widyonindito menerangkan, padat karya menjadi salah satu program untuk menekan pengangguran, menambah pendapatan, meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat.

Sigit meminta kepada para tenaga kerja untuk menjaga disiplin selama bertugas. ‘’Bekerja lah dengan baik. Kalau ke lokasi ya jangan pas jam 08.00, paling tidak jam 07.30. Apel, absen dulu, siapa yang tidak masuk. Tapi yang penting semua pekerja harus guyup rukun,’’ pintanya.

Permintaan Sigit berikutnya, para pekerja memperhatikan proses pembangunan dengan baik dan benar. Termasuk bagi masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan hasil pembangunan padat karya dengan sebaik-baiknya.

‘’Kalau bangun talud ya yang lurus, diukur yang benar, yang bagus. Kita pengin Kota Magelang bagus dan bagus. Warga juga harus menjaga, merawat, supaya hasilnya bisa bermanfaat,’’ harapnya.

(Suarabaru.id/dh)