blank
HPSN : Bupati H. Djoko Nugroho memimpin apel siaga HPSN 2019 di kompleks TPA sampah Desa Temurejo, Kecamatan Blora. Foto : Wahono/

BLORA – TPA adalah salah satu tempat paling akhir pembuangan sampah dari segala penjuru, dan masih menjadi indikator penilaian tim yang pengelolaannya dirasakan masih kurang.

Untuk itu, Bupati Blora H. Djoko Nugroho, mengirim pesan penting ke Dandim, Kapolres, Lembaga Pemerintahan, BUMN, BUMD, PKK untuk memerintahkan jajarannya lebih peduli dalam mengelola sampah.

Bupati menyampaikan hal itu saat apel siaga Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 tingkat Kabupaten Blora, di kompleks tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, di  Desa Temurejo, Kecamatan Blora.

Bupati mengirim pesan ke insitusi samping, Senin (4/3), karena pengelolaan sampah menjadi salah satu sumber penyebab gagalnya kota sate Blora meraih penghargaan Adipura.

“Di TPA sampah ini, bertahun-tahun menjadi sumber kegagalan dalam perolehan Adipura,” bebernya.

blank
PEMULUNG : Sekda Blora, Komang Gede Irawadi, memberikan bingkisan para pemulung usai apel siaga HPSN 2019 di kompleks TPA sampah. Foto : Wahono

Aksi Nyata

Maka demi pencapaian hasil yang lebih baik, lanjutnya, harus ada aksi nyata. Maka tahun ini, TPA diperbaiki dengan  diberikan truk, sepeda motor roda tiga untuk kelancaran, dan sirkulasi pembuangan sampah oleh petugas.

Kepada para pelajar, Djoko Nugroho mengingatkan bahwa orang yang memahami sampah adalah orang yang tinggi hati dan fikirannya.

“Hasil secara fisik dan nominal saat ini memang tidak ada, tetapi ini harus kita lakukan bersama,” katanya.

Di sisi lain, adiwiyata, kebersihan, lingkungan alam, jauh lebih penting nilainya daripada standar nilai matematika, kata Bupati Blora.

Bahkan lingkungan yang bersih jauh lebih penting dari standar pelajaran Bahasa Inggris. Jika semua memahaminya masalah ini, tentu  yang lain akan jadi mudah, tandasnya. (Suarabaru.id/Wahono)