blank
MASUK CEPU : APK Pemilu 2019 di pintu masuk Kota Kecamatan Cepu, Blora, tampak terpajang rapi, dan tidak berpotensi mengganggu jaringan listrik. Foto : Wahono/

BLORA –  Pemilu 2019 semakin dekat. Alat peraga kampanye (APK) pemilihan umum (Pemilu) 2019 bertambah marak di Blora. Selain di perkotaan, APK itu  menyebar di 16 kecamatan, dan 295 desa-kelurahan.

Munculnya banyak APK, memaksa badan usaha milik negara (BUMN) PT PLN (Persero) di Blora, PT PLN Rayon Blora dan Rayon Cepu, ikut memantau keberadaan APK tersebut.

“APK yang berpotensi mengganggu jaringan listrik, sudah kami koordinasikan dengan penyelenggara Pemilu,“ jelas Kepala PT PLN Rayon Cepu, Blora, M. Alwi Sofian, Minggu (3/3).

APK yang bisa mengancam jaringan listrik, lanjtunya, seperti dipasang tinggi di pohon, dan dekat dengan jaringan PLN, dikhawatirkan jika sewaktu-waktu ada hujan dan angin bisa roboh.

“Kalau roboh menimpuk jaringan listrik, listrik masyarakat jadi terganggu atau padam,” tambah Alwi.

Agar semuanya aman, lanjutnya, selain petugas rajin memantau, pihaknya telah berkirim surat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tembusan Bawaslu, Polres dan para pihak terkait pemasangan APK yang aman.

Sementara itu Manager PT PLN (Persero) Rayon Blora, Mahfud Sungadi, rajin memantau APK Pemilu 2019 yang dinilainya rawan roboh, dan berpotensi menggangu jaringan listrik.

Koordinasi

APK yang dipasang tinggi dekat jaringan listrik, dilakukan pendekatan dengan pengurus partai politik (parpol) untuk dipindah, agar aman untuk semuanya.

“Kami sudah koordinasi dan bersurat ke KPU, juga Bawaslu terkait APK yang rawan mengganggu jaringan listrik,” kata Mahfud.

Pantauan di lapangan, parpol peserta Pemilu 2019 jarang sekali memasang APK yang dinilai rawan roboh, dan menimpuk jaringan listrik, kata Mahfud.

Diberitakan sebelumnya, menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, dan ujian negara (Unas), PT PLN (Persero) Rayon Blora dan PT PLN (Persero) Rayon Cepu fokus melakukan pembenahan jaringan listrik di banyak lokasi.

Langkah itu diambil, selain untuk antisipasi padamnya listrik saat hujan dan angin, juga sebagai bentuk perawatan rutin oleh bagian tehnis lapangan dan jaringan.

“Untuk persiapan Pemilu 2019, dan ujian nasional, kami fokus benahi jaringan,” tandas Manager PT PLN (Persero) Rayon Blora, Mahfud Sungadi.

Perawatan jaringan tersebut, terbanyak dari dampak gangguan bencana alam hujan angin penyebab pohon roboh, ranting patah, dan sambaran petir.

PT PLN Rayon Cepu juga sama, gangguan sering terjadi di wilayah kerjanya, sehingga dilakukan upaya preventif pemeliharan rutin berkelanjutan, termasuk jaringan yang tersambar petir.

Pemeliharaan lebih diintensifkan menjelang unas dan pelaksnaan Pemilu 2019, tim tehnis kerja keras fokus perawatan di semua wilayah, tujuannya agar tidak terjadi gangguan listrik. (suarabaru.id/Wahono)