blank
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol Linmas Kota Magelang, Suryantoro, saat membuka dialog peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Organisasi masyarakat (Ormas) dan tokoh masyarakat (Tomas) merupakan dua mitra pemerintah yang penting dalam mendukung kemajuan pembangunan.Terutama di bidang pembangunan mental spiritual, sebagai dasar dalam berperilaku dan berinteraksi sosial bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karena pentingnya peran tersebut, Pemkot Magelang melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) menggelar dialog peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat, di eks Kantor Bakorwil Kedu-Surakarta, kemarin.

‘’Tema dialog yang kita laksanakan kali ini adalah ‘Peran Organisasi Kemasyarakatan dalam Menjaga Kondusifitas Kota Magelang Menjelang Pilpres dan Pileg Tahun 2019,’’ kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol Linmas Kota Magelang, Suryantoro.

Dia menuturkan, kegiatan ini merupakan wahana untuk bersilaturahmi antara pemerintah dan para pengurus organisasi kemasyarakatan di Kota Magelang.

‘’Melalui kegiatan ini diharapkan pengurus ormas dapat ikut memberikan sumbangan pemikiran untuk mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat, dan mewaspadai berkembangnya paham radikal,’’ tegasnya.

Selain itu, lanjut Suryantoro, mereka juga diminta berperan aktif dalam program pembangunan dalam upaya menciptakan dinamika komunikasi yang harmonis dan selaras, serta memelihara iklim sejuk kota magelang yang kondusif.

Menurutnya, diperlukan kerjasama multisektor di Kota Magelang mengingat sering terjadinya tawuran/perkelahian antarkelompok, serta adanya ancaman paham radikal yang bersifat kompleks dan multi dimensional.

‘’Karena itu, dalam penanganannya diperlukan koordinasi yang sinergi dan terpadu antara pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat,’’ ungkapnya.

Kepala Bidang Hubungan antarLembaga dan Kesatuan Bangsa, Rumiyati menambahkan, dialog ini untuk  mencipakan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat, serta menciptakan komunikasi dan hubungan kerjasama yang harmonis, serasi, dan seimbang antara pemerintah dan pengurus ormas.

‘’Juga untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial menjelang dan paca Pilpres dan Pileg pada 17 april 2019, demi terciptanya stabilitas daerah yang kondusif di Kota Magelang,’’ terangnya.

Dia menerangkan, dialog ini diikuti  200 orang pengurus ormas se-Kota Magelang. (Suarabaru.id/dh)