blank
Kelompok PK RW X Oerumahan BPI Ngaliyan bergambar bersama pencetus ecobrick, Russell Maier dari Whitehorse Yukon, Kanada. Foto: E Gusti

SEMARANG- Warga Perumahan Bhakti Persada Indah (BPI) Ngaliyan Semarang merasa bangga dan bersyukur, Rabu, (27/2) lalu. Itu lantaran pencetus ecobrick (daur ulang limbah plastik), Russell Maier dari Whitehorse Yukon, Kanada hadir di tengah-tengah Pengurus Program Kampung Iklim (Proklim) Purwoyoso Kepedulian Lingkungan (Purwokeling) Bhakti Persada Indah (BPI) Ngaliyan Semarang.

Russel didampingi Lantip Waspodo atau akrab dipanggil Ood dari PT Marimas Putera Kencana Suami dari Ani Himawati tersebut kagum atas hasil ecobrick warga BPI yang berupa sofa, meja dan beberapa kursi lainnya. Menurut Ketua Proklim Purwokeling BPI, sekaligus Sekretaris Kelompok PKK RW X, dan trainer ecobrick, Eko Gustini Wardani Pramukawati, bangunan-bangunan ecobrick dibuat sekitar 1,5 bulan oleh warga.

“Masing-masing Kelompok PKK Rukun Tetangga (RT), mengumpulkan 12 ecobrick dengan botol ukuran 1,5 lt dan 14 ecobrick dari botol 600 ml. Pengurus PKK RW dan Proklim menyortirnya, serta mendaur ulang ecobrick yang tidak sesuai aturan minimal dalam hal kepadatan,” kata eko Gustini.

Selanjutnya, bersama pengurus PKK RT 01-09, dirangkailah beberapa bentuk. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya menumbuhkan rasa handarbeni dan nguri-uri kegotongroyongan sebagai bagian dari kearifan lokal Jawa Tengah.

“Ke depan, ecobrick yang belum dirangkai akan dibuat pintu untuk bangunan Bank Sampah Purwokeling. Pembuatan ecobrick, Insya Allah tidak akan berhenti,” tambah ASN Provinsi Jateng ini.

blank
sekaligus Sekretaris Kelompok PKK RW X, dan trainer ecobrick, Eko Gustini Wardani Pramukawati dengan karya ecobrick warga PKK di kampungnya. Foto: Dok E Gusti

Selain untuk membuat berbagai gugusan seperti panggung, dll, ecobrick merupakan solusi yang mudah meminimalisasi plastik terbuang supaya tidak mencemari lingkungan.

“Apalagi di wilayah ini, bapak-bapak dan remaja juga dengan senang hati membuat ecobrick,” ujar aktivis Pramuka ini.

Terkait rencana warga memasang ecobrick di tempat terbuka, termasuk di taman-taman, Russel menyarankan agar lain kali. “Tunggu saja Bu Eko Pramukawati seusai workshop mandiri mengenai bangunan tanah dan ecobrick dalam kegiatan Earth and Ecobrick Building Training of Trainers akhir April 2019 di Probolinggo Jawa Timur”.

Plastik dan Molekul Beracun

Lebih lanjut pria dengan tinggi badan sekitar 190 cm ini menyatakan, sinar ultra violet (UV) dari matahari menyebabkan plastik rapuh menjadikan plastik berukuran kecil-kecil. Tidak hilang, tapi justru menyebarkan molekul beracun di lingkungan sekitar kita.

Molekul plastik tidak cocok dengan tubuh manusia karena dapat membentuk dan memperbanyak estrogen yang dapat menyebabkan kelainan bayi, kanker, dan pelemahan tubuh-sel, organ, tulang, dll.

“Molekul-molekul ini berlipat ganda di dalam tubuh dan diturunkan oleh ibu hamil ke bayi-bayinya. Jadi silahkan tunggu saja hasil pelatihan, karena di sana akan diajarkan bahan-bahan ramah lingkungan untuk merangkai ecobrick, seperti tanah, jerami dan pasir. Sabar saja,” tambah Russell.

Menyaksikan warga yang bersemangat tinggi dan kompak berecobrick, Russel pun memberikan hadiah kepada Eko, yang juga Andalan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah berupa stik ecobrick dari bambu bersimbol ecobrick.

blank
Karya lain hasil pengolahan sampah plastik menjadi meja ecobrick yang unik. Foto: Dok E Gusti

Kemudian juga stiker berisi imbauan agar plastik bungkus makanan tersebut tidak dibuang, melainkan dibersihkan dan selanjutnya untuk bahan ecobrick.

Sementara Ketua Kelompok PKK RW X, Ny Djauharotul Bambang Widyanto, menyatakan bersyukur karena warga guyub rukun ber-ecobrick. “Alhamdulillah kampung ini menjadi semakin bersih karena tak ada lagi plastik yang terbuang. Apalagi setiap RT bahkan Dawis juga membuat kompos dari bahan-bahan organik yang tak terpakai,” katanya.

Ditambah kesadaran masyarakat menanam sayur dengan hidroponik sederhana melalui sistem sumbu, mudah-mudahan tercipta lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Suarabaru.id/Tony RS